Setelah ramai di media sosial dan kemudian diselidiki lebih lanjut, ternyata kabar tentang 5 unit mobil ambulans milik Pemerintah Provinsi DKI Jakarta yang disebut mengangkut batu dan bensin untuk bahan pembuatan bom molotov adalah tidak benar alias hoaks (kabar bohong).
Hal ini dikonfirmasi sekaligus diklarifikasi oleh pihak Polda Metro Jaya, yang diwakili oleh Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya, Kombes (Pol) Argo Yuwono pada Kamis, 26 September 2019.
"Jadi, apa namanya, anggapan anggota Brimob diduga mobil itu digunakan oleh perusuh, tapi bukan. Tapi perusuh yang bawa batu ke mobil berlindung. Clear ya. Jadi enggak ada permasalahan apa-apa," ujar Argo.
Konfirmasi Argo penulis sebut sekaligus sebagai bagian dari klarifikasi karena salah satu akun media sosial penyebar kabar tadi adalah akun Twitter resmi TMC Polda Metro Jaya.
Berikut bunyi kalimat di akun sebagai keterangan pada unggahan video:
"02:14 Polri amankan 5 kendaraan ambulans milik Pemprov DKI Jakarta yang digunakan untuk mengangkut batu dan bensin yang diduga untuk molotov di dekat Gardu Tol Pejompongan Jl. Gatot Subroto," tulis akun Twitter @TMCPoldaMetro.
Perlu diketahui bahwa akun @TMCPoldaMetro bukanlah penyebar pertama video, tetapi setidaknya ada dua akun lain sebelumnya. Kedua akun (Twitter) tersebut antara lain @OneMurtadha dan @P3nj3l4j4h. Setelah @TMCPoldaMetro disusul lagi oleh akun @Dennysiregar7. Semua akun masing-masing memberitakan kejadian aksi rusuh pada Rabu (25 September 2019) malam.
Klarifikasi yang dimaksud adalah bahwa petugas admin akun Twitter TMC Polda Metro Jaya mengaku khilaf karena membagikan sebuah kabar yang belum pasti kebenarannya. Itulah makanya ketika mulai ramai di media, dan mungkin titik terang sudah mulai tampak, akhirnya postingan di @TMCPoldaMetro dihapus.
Tentu publik berharap keteledoran admin @TMCPoldaMetro bisa dijadikan sebagai bahan pembelajaran supaya tidak terjadi hal serupa lagi ke depan. Mestinya admin bersikap hati-hati dan mencari tahu terlebih dahulu kebenaran kabar, entah lewat petugas polisi di lapangan atau cara lainnya.
Selanjutnya, buat akun-akun lain yang masih belum menghapus video beserta kalimat-kalimat di dalamnya, seharusnya mengikuti langkah yang diambil oleh @TMCPoldaMetro.
Rasanya harga diri tidak akan jatuh bila berani dan ikhlas mengakui kesalahan. Manfaatnya yakni supaya warganet atau masyarakat di dunia nyata yang belum tahu ketidakbenaran kabar, pada akhirnya menjadi paham dan mengerti.