Mohon tunggu...
Tuhombowo Wau
Tuhombowo Wau Mohon Tunggu... Penulis - Kompasianer

tuho.sakti@yahoo.co.uk

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

"Memek" dan "Kontool", Dua Nama Viral yang Wajib Dipahami dengan Benar Warga Indonesia

4 September 2019   14:58 Diperbarui: 28 Juni 2021   18:58 1036
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Proses pembuatan Kuah Beulangong, makanan khas Aceh yang disajikan gratis dalam Festival Kopi dan Kuliner Aceh 2016 di Banda Aceh, Aceh, Rabu (11/5/2016). Pemerintah Provinsi Aceh bersama Pemerintah Kota Banda Aceh menyelenggarakan Festival Kopi dan Kuliner Aceh 2016 pada 10-12 Mei 2016 untuk semakin memperkenalkan kopi dan kuliner Aceh ke wisatawan.(KOMPAS/ADRIAN FAJRIANSYAH)

Selain disajikan untuk para tamu dan dijual di sekitar destinasi wisata atau kafe-kafe dengan harga per porsi Rp 5.000, "memek" juga dijadikan sebagai makanan saat berbuka puasa karena rasanya yang manis dan gurih.

"Hari ini memek dapat dijumpai di destinasi-destinasi wisata dalam sajian makanan khas, antara lain menek, rabaha batok, tabaha longon, sanggal batok, lompong batok, kule tafee, dan lainnya," ujar Abdul Karim, Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Simeulue (1/9/2019).

Itulah penjelasan terkait "memek". Lalu bagaimana dengan "kontool" (hati-hati ketika menulis, huruf O harus dobel)?

"Kontool" sendiri adalah nama software atau aplikasi produk perusahaan startup asal Jerman, di mana software tersebut digunakan untuk menganalisis berbagai kondisi bisnis perusahaan, melakukan review finansial, sampai merancang target perusahaan di masa depan.

"Bantuan untuk mengambil keputusan yang simpel, cepat dan mudah dipahami untuk manajemen perusahaan," sebut mereka (pihak perusahaan) tentang produknya.

Meskipun belum bisa digunakan di Indonesia, nama "kontool" ikut ramai dibahas netizen tanah air, sampai-sampai pihak perusahaan harus memberi tanggapan agar tidak salah paham.

Baca juga : Peunayong, Kawasan Pecinan Aceh yang Kaya akan Keanekaragaman

Website Kontool. Foto: Screenshot (sumber gambar: detik.com)
Website Kontool. Foto: Screenshot (sumber gambar: detik.com)
Sebenarnya "kontool" yang dimaksud bukanlah alat kelamin (dalam pengertian orang Indonesia), tetapi istilah bahasa Jerman yang terdiri dari dua suku kata: "konto" (yang artinya akun) dan "tool".

"Kini kami menyadari arti Kontool dalam bahasa kalian. Kontool berasal dari dua kata, konto dalam bahasa Jerman yang berarti akun dan tool," jelas mereka.

Oleh karena itu pihak perusahaan berjanji, jika pada saatnya aplikasi "Kontool" masuk pasar Indonesia, mereka akan mempertimbangkan nama khusus untuk itu.

"Ketika produk kami merambah ke negara kalian, mungkin perlu mempertimbangkan nama baru untuk pasar di sana. Namun saat ini kami ingin menguasai pasar Jerman terlebih dahulu. Salam dari Berlin untuk Indonesia," terang mereka.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun