Mohon tunggu...
Tuhombowo Wau
Tuhombowo Wau Mohon Tunggu... Penulis - Kompasianer

tuho.sakti@yahoo.co.uk

Selanjutnya

Tutup

Analisis Pilihan

Demi Jokowi, Megawati Rela Jadi Ketua Umum PDIP 5 Tahun Lagi

11 Agustus 2019   22:25 Diperbarui: 11 Agustus 2019   22:33 1113
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ketua Umum DPP PDIP Megawati Soekarnoputri (kedua kanan) bersama Presiden Joko Widodo (kiri) berbincang dengan Wakil Presiden terpilih Maruf Amin (kanan) pada pembukaan Kongres V PDIP di Sanur, Bali, Kamis (8/8/2019). Kongres V PDIP yang berlangsung 8-11 Agustus 2019 tersebut dihadiri sekitar 2.170 peserta dari 514 Dewan Pimpinan Cabang (DPC), 34 Dewan Pimpinan Daerah (DPD), para pengamat dan sejumlah pimpinan partai politik (ANTARA FOTO/ Nyoman Budhiana) | KOMPAS.com

Meskipun pernah berujar ingin pensiun dari jabatan Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P), nyatanya Megawati Soekarnoputri terpilih lagi menerima amanah yang sama untuk kelima kalinya. 

Sebagian publik tentu tahu bahwa Megawati jadi Ketua Umum PDI-P sejak Kongres I pada 1999 silam. Dan artinya dengan masa tambahan lima tahun ke depan untuk periode 2019-2024, genap sudah beliau menjabat selama 25 tahun. Ketua umum partai politik terlama sepanjang sejarah di Indonesia.

Pemilihan Megawati yang kelima kali dilakukan pada Kongres V PDI-P di Sanur, Bali, 8 Agustus 2019 lalu. Selain itu, hasil kongres lainnya adalah penetapan 27 Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) yang akan mendampingi Megawati.

Pertanyaannya, mengapa Megawati masih mau jadi ketua umum lagi? Mengapa tidak dialihkan ke orang lain, yakni kepada para kadernya yang potensial untuk itu? Apakah PDI-P kekurangan kader berkapasitas?

Pasti ada yang menilai begitu. Namun menurut saya Megawati barangkali punya pertimbangan-pertimbangan khusus, mengapa seolah-olah dia tidak ingin melakukan estafet kepemimpinan.

Megawati adalah sosok visioner. Dia sudah berpikir jauh bagaimana membesarkan partainya, yang mungkin saja tidak terbersit di benak seluruh kadernya. 

Dia juga sadar bahwa di partainya terdapat orang-orang mumpuni, terbukti banyak di antara mereka yang jadi pemimpin nasional dan daerah, antara lain presiden, menteri, gubernur, wali kota dan bupati. Belum lagi mereka yang berkinerja baik di parlemen.

Sekali lagi PDI-P tidak kekurangan kader terbaik yang bisa menggantikan atau meneruskan posisi Megawati sebagai ketua umum. Menurut hemat saya, semua itu dilakukan Megawati demi 'menunggu' Jokowi.

Maksudnya apa? Ya menunggu berakhirnya masa jabatan Presiden Jokowi di 2024 mendatang. Hubungannya apa dengan Jokowi?

Pertama, Megawati sebenarnya ingin Jokowi yang menjadi penerusnya. Namun karena Jokowi sedang sibuk menjalankan tugas sebagai kepala negara dan kepala pemerintahan, suksesi kepemimpinan itu tertunda sementara.

Megawati pasti memikirkan posisi penting apa untuk Jokowi jika sudah tidak menjabat lagi di pemerintahan. Walaupun Jokowi belum pernah menjadi pengurus tinggi di partai, tidak berarti jabatan ketua umum partai tidak layak baginya.

Jokowi merupakan satu-satunya kader PDI-P dari level bawah (dari Solo) yang paling berhasil dibanding para kader lainnya. 

Kedua, Megawati ingin memastikan roda pemerintahan ke depan berjalan lancar dan mulus tanpa gangguan. Kehadirannya di partai sebagai pucuk pimpinan kiranya akan sangat membantu Jokowi dalam menjalankan tugas-tugasnya.

Baca: Bersedia Jadi Ketua Umum PDIP Lagi, Megawati Cerdas dan Bijak

Bila Megawati melepas jabatannya di tahun ini dan digantikan oleh orang lain (bukan Jokowi), belum tentu orang tersebut sepaham dengan apa yang sedang dipikirkan Megawati. 

Ketiga, selama lima tahun ke depan, Megawati sepertinya mau 'menaklukkan' kekuatan-kekuatan dari luar yang masih berkeinginan 'menggoyang' Jokowi. Bukan berarti ragu dengan Jokowi, tetapi Megawati paham bahwa di awal-awal periode kedua pemerintahan Jokowi, suasana politik belum stabil.***

Referensi: [1] [2]

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun