Ketiga, Jokowi akan sulit memilah mana kawan dan mana lawan. Mayoritas partai bakal berkumpul menjadi satu di bawah "ketiaknya". Dan kepentingan partai-partai itu berbeda-beda yang belum tentu sepenuhnya mendukung kebijakannya.
Keempat, Jokowi akan dianggap kurang percaya diri, juga terhadap partai-partai pengusungnya. Takut kepada "goyangan" oposisi, dan akhirnya terpaksa bagi-bagi kekuasaan.
Apa pun itu, mari kita tunggu perkembangan arah politik terbaru. Saya sendiri berpendapat bahwa lebih baik Jokowi kukuh pada prinsip bahwa memang perlu yang namanya oposisi di dalam kehidupan berdemokrasi.
***
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!