Mohon tunggu...
Tuhombowo Wau
Tuhombowo Wau Mohon Tunggu... Penulis - Kompasianer

tuho.sakti@yahoo.co.uk

Selanjutnya

Tutup

Financial Artikel Utama

Tips Menabung dari 3 Nenek Ini Luar Biasa, Patut Dicoba

11 Juli 2019   00:48 Diperbarui: 11 Juli 2019   12:58 3072
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Akan tetapi orang-orang yang mahir mengelola keuangan tidak akan menemukan masalah. Mereka sudah terbiasa memilah mana yang diperlukan dan mana yang tidak. Mana yang sekadar keinginan dan mana pula kebutuhan.

Ketiga, masih berkaitan dengan poin kedua, yakni terbiasa hidup boros dan bermewah-mewahan. Pokoknya segala benda yang 'menarik mata" selalu dibeli, meskipun belum tentu digunakan. Pada akhirnya benda yang dibeli cuma jadi pajangan.

Saya punya satu pengalaman (dari sekian banyak dan ini bukan curhat). Saat masih lajang, saya itu orangnya suka membeli buku, apa pun jenisnya yang penting menarik (jangan dikaitkan dengan "rajin pangkal pandai"). 

Menarik itu umpamanya ukurannya tebal, cover-nya bagus, sedang hangat dibahas publik, dan seterusnya. Padahal, setelah saya beli, saya belum tentu akan membaca isi buku itu sampai selesai.

Kemudian akhirnya saya sadar saat menjalani hidup berkeluarga. Saya membayangkan seandainya saja saya mengendorkan 'semangat berlebih' membeli buku asal-asalan, pasti saya punya uang tabungan yang agak lumayan sekarang ini. Tapi ya sudahlah, "nasi sudah menjadi bubur".

Apakah saya menyesalinya terlalu mendalam? Tentu tidak, saya masih simpan buku-buku itu, dan akan saya jadikan sebagai bahan untuk perpustakaan mini di rumah, kelak kalau punya rumah sendiri. Ya, saat ini saya dan keluarga tinggal di rumah kontrakan.

Di antara Anda pasti punya kebiasaan buruk serupa, apalagi Anda yang berstatus lajang (istilah kerennya "milenial"). Belajarlah dari pengalaman saya. Jangan terbius memandang rupa dan cepat tergiur akan mode. 

Mulai sekarang pilah mana kebutuhan dan mana keinginan. Jika uang di dompet Anda meluap saking banyaknya, mending tabung untuk keperluan di hari depan.

Uraian alasan-alasan susah menabung saya hentikan di sini. Saya kurang ahli dalam mengelola uang, seperti pengakuan saya di atas. Anda bisa cari referensi dari sumber lain, entah lewat membaca atau berkonsultasi langsung dengan pakar keuangan.

Lagi pula Anda juga dari tadi menunggu, apa sebenarnya paparan pokok tulisan sederhana ini sesuai yang tertera pada judul: "Tips Menabung dari 3 Nenek Ini Luar Biasa, Patut Dicoba".

Langsung saja, di sini saya meramu beberapa kisah orang-orang yang dalam keterbatasannya konsisten menabung. Kisah mereka saya kira akan bermanfaat buat saya dan Anda (khususnya generasi milenial).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun