Mohon tunggu...
Tuhombowo Wau
Tuhombowo Wau Mohon Tunggu... Penulis - Kompasianer

tuho.sakti@yahoo.co.uk

Selanjutnya

Tutup

Cerita Pemilih Pilihan

Jokowi Sebut Aktivis '98 Bakal Masuk Kabinet, Adian Napitupulu Masuk Nominasi?

26 Juni 2019   06:30 Diperbarui: 26 Juni 2019   06:49 259
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Adian Napitupulu (Gambar: kompas.com)

Pemenang Pilpres 2019 belum diumumkan oleh Mahkamah Konstitusi (MK), di mana merupakan hasil keputusan majelis hakim atas sengketa Perselisihan Hasil Pemilihan Umum (PHPU), setelah melewati persidangan sebanyak lima kali. Pengumuman pemenang baru akan dilakukan pada Kamis, 27 Juni 2019.

Meski pengumumannya masih tersisa beberapa jam lagi, ternyata kabar mengenai siapa saja sosok yang berpotensi masuk kabinet pemerintahan telah santer dibicarakan publik. Ya mungkin hal itu bisa dianggap langkah yang mendahulukan hasil keputusan MK.

Namun sesungguhnya tidak masalah karena memang perlu bagi dua kubu (Jokowi-Ma'ruf Amin dan Prabowo-Sandiaga) untuk mempersiapkan segala sesuatu bila kelak dinyatakan sebagai pemenang, termasuk mulai menyusun perencanaan struktur dan postur kabinet.

Dan mesti diakui bahwa pihak yang paling percaya diri yaitu kubu Jokowi-Ma'ruf Amin. Mereka tentu punya alasan, misalnya berdasar pada hasil rekapitulasi perolehan suara yang telah diumumkan Komisi Pemilihan Umum (KPU) yang menyatakan merekalah pemenangnya.

Baiklah bahwa kubu Jokowi-Ma'ruf Amin yang menang, lalu sejauh mana pembicaraan terkait penyusunan kabinet pemerintahan untuk periode mendatang?

Kepastian nama-nama calon menteri atau jabatan setara jelas belum ada. Bila ada nama tertentu yang diberitakan di media, itu masih sebatas usulan atau wacana. Lalu siapa yang menghembuskan nama-nama tersebut?

Ternyata bukan cuma dihembuskan para elit partai politik pendukung Jokowi-Ma'ruf Amin, akan tetapi Jokowi sendiri. Ya, Jokowi pernah menyebut nama orang, misalnya Bahlil Lahadalia, Ketua Umum Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI).

Jokowi menyebut Bahlil cocok jadi menterinya di hadapan para peserta acara silaturahmi nasional dan buka puasa bersama HIPMI di Hotel Ritz Carlton Jakarta (26/5/2019). Bahlil dinilai berkarakter khas, sosok ulet dan berusia muda.

Selain itu, di acara halal bihalal bersama aktivis 1998 di Hotel Grand Sahid Jaya Jakarta pada 16 Juni lalu, Jokowi juga menyingung kriteria yang wajib dimiliki oleh para calon pembantunya.

Kriteria itu antara lain berkapasitas, berkarakter kuat, berani menjadi eksekutor, dan punya kemampuan manajerial yang baik.

Di hadapan para peserta, Jokowi secara terang-terangan mengungkapkan bahwa ada jatah menteri bagi aktivis 1998 yang memenuhi syarat. Seperti yang sudah diketahui, aktivis 1998 merupakan salah satu kelompok pendukung Jokowi-Ma'ruf Amin di perhelatan Pilpres 2019.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerita Pemilih Selengkapnya
Lihat Cerita Pemilih Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun