Mohon tunggu...
Tuhombowo Wau
Tuhombowo Wau Mohon Tunggu... Penulis - Kompasianer

tuho.sakti@yahoo.co.uk

Selanjutnya

Tutup

Analisis Pilihan

Arief Poyuono dan Tafsir Kitab Suci yang Kurang Tepat

18 Mei 2019   07:00 Diperbarui: 18 Mei 2019   07:26 2751
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Arief Poyuono (Gambar: detik.com)

Saya dan Arief sama-sama penganut agama Katolik. Karena sebagai pengikut Kristus, kami diajarkan untuk menjadi "garam dan terang" dunia. Sesuatu yang cukup sulit kami realisasikan dalam kehidupan sehari-hari.

Apa dasar Biblis yang dimaksud Arief? Ternyata diambil dari kutipan Injil Matius 22: 18-21. Berikut bunyinya:

"Mengapa kamu mencobai Aku, hai orang-orang munafik? Tunjukkanlah kepada-Ku mata uang untuk pajak itu. Mereka membawa suatu dinar kepada-Nya. Maka Ia bertanya kepada mereka: 'Gambar dan tulisan siapakah ini?'. Jawab mereka: 'Gambar dan tulisan Kaisar.' Lalu kata Yesus kepada mereka: 'Berikanlah kepada Kaisar apa yang wajib kamu berikan kepada Kaisar dan kepada Allah apa yang wajib kamu berikan kepada Allah,'"

Saya kagum dengan Arief, ternyata selain punya wawasan luas mengenai politik, dia juga cukup mengetahui isi Kitab Suci.

Kutipan ayat yang Arief ambil juga sangat tepat, karena memang terkait membayar pajak. Saya tidak tahu apakah dia sudah mempersiapkan ayat itu dari rumah atau diucapkan spontan di tempat. Namun bagi saya, dia luar biasa.

"Ini yang saya imani ya. Itu kalau kaisar atau pemerintahan yang kita akui kita wajib bayar pajak. Karena kita mengakui Allah sebagai Allah kita maka kita wajib juga bayar zakat, sedekah, dan kalau di kami persepuluhan," tutur Arief.

Saya tidak bermaksud mengurangi kekaguman saya terhadap Arief atas pengetahuannya tentang isi Kitab Suci, akan tetapi saya heran, bagaimana mungkin dia bisa menggunakannya untuk membandingkan status dan sistem pemerintahan di Indonesia dengan yang berlaku di zaman kekaisaran Romawi.

Saya seorang teolog muda, saya pernah kuliah filsafat dan teologi di salah satu universitas di Jakarta. Dan sampai sekarang, saya masih menggeluti bidang itu.

Saya tidak ingin memperdebatkan kutipan Kitab Suci yang digunakan Arief, namun sepertinya saya perlu meluruskannya supaya tafsirannya tidak menjadi liar.

Arief wajib tahu bahwa Yesus berpendapat tentang pajak seperti yang tercantum di Injil yaitu untuk menjawab pertanyaan jebakan orang-orang Farisi, kaum Yahudi yang diakui berpengetahuan mumpuni di bidang Kitab Suci.

Orang-orang Farisi sesungguhnya sudah tahu jawabannya, tapi mereka berkeinginan mencari kesalahan jawaban dari Yesus, sehingga demikian, mereka bisa dengan mudah menjerat-Nya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun