Mohon tunggu...
Tuhombowo Wau
Tuhombowo Wau Mohon Tunggu... Penulis - Kompasianer

tuho.sakti@yahoo.co.uk

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Waspada Aksi Terorisme Menjelang Pemilu 2019

14 Maret 2019   19:17 Diperbarui: 16 Maret 2019   03:23 98
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Petugas kepolisian yang berjaga di lokasi kejadian bom bunuh diri di Sibolga, Sumatera Utara (Gambar: kompas.com)

Hingga kini identitas asli pelaku bom bunuh diri di sebuah Gereja Katolik di Filipina yang diduga warga negara Indonesia (WNI) belum terungkap. Pihak pemerintah Indonesia, dalam hal ini Kementerian Luar Negeri masih menunggu proses investigasi dan identifikasi yang sedang berlangsung.

Meski demikian, pihak Filipina mengaku sudah mengamankan salah seorang anggota intelijen senior kelompok Abu Sayyaf, yang bernama Kammah Pae. Kammah disebut sebagai dalang dari aksi bom bunuh diri yang menewaskan kurang lebih 22 orang warga Filipina tersebut.

Abu Sayyaf adalah kelompok yang dikenal lewat aksi penculikan dan faksi-faksi gerilyawannya. Kelompok itu juga berbaiat kepada ISIS.

Selain Kammah, kepolisian Filipina juga telah menangkap empat orang lainnya yang ditengarai turut terlibat.

"Dia (Kammah) terpaksa menyerahkan diri. Dia mungkin tidak ingin tewas dalam serangan militer. Kelima tersangka akan menghadapi beberapa dakwaan pembunuhan, selain dakwaan lain" kata Kepala Kepolisian Filipina, Jenderal Oscar Albayalde.

Menurut saksi mata saat kejadian, Kammah yang mengantar pasangan pelaku bom bunuh diri ke lokasi.

Dua hari lalu aksi bom bunuh diri serupa terjadi di Sibolga, Sumatera Utara. Para pelaku merupakan pasangan suami-isteri. Aksi ini terungkap setelah tim Densus 88 Antiteror hendak menggeledah rumah pelaku. Seorang di antaranya yang bernama Husain alias Abu Hamzah ditangkap, sedangkan dua orang lainnya (isteri Abu Hamzah dan anaknya yang berusia 2 tahun) tewas karena meledakkan diri.

Berdasarkan keterangan warga sekitar, Husain sehari-hari berprofesi sebagai tukang listrik.

"Nama dia di sini Upang dikenal. Nama aslinya Husain atau Husein. Entah siapa yang membuat nama dia Abu Hamzah," ujar Pak Gulo, yang mengaku listrik di rumahnya pernah diperbaiki oleh pelaku, Abu Hamzah.

Pihak kepolisian menyebutkan, Abu Hamzah merupakan anggota jaringan terduga teroris RIN alias Putra Syuhada (PS) yang ditangkap di Lampung.

"Memang diduga terkait dengan jaringan PS yang di Lampung kemarin. Ini yang sedang kita dalami, yang paling penting kita melakukan negosiasi. Dari situ langkah-langkah ke depan melakukan penyelidikan, termasuk melakukan pendalaman yang diduga bom," kata Kadiv Humas Polri, Irjen M. Iqbal.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun