Mohon tunggu...
wiezkf
wiezkf Mohon Tunggu... Open Observer

Writing on what has already been written, reflecting and innovating. It is simply a hobby of an Open Scientist.! 😉😄☕

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Sapu dan Senyum: Kisah Ikhlas Pak Asan

19 Maret 2025   23:28 Diperbarui: 19 Maret 2025   23:31 259
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto Tampak depan Masjid Ass-Syafa'ah Kelurahan Sulamadaha Menjelang Sholat Taraweh Malam ini (Dokpri_&wiekf.2025)

"Di tengah gemerlap kelurahan, Masjid Assyafa’ah bersinar sebagai simbol kebersihan dan ketulusan. Di balik kemegahannya, ada Pak Hasan yang biasa di sapa dengan Pak Asan, sang pembersih hati, yang mengabdikan hidupnya tanpa pamrih."

Di sebuah kelurahan yang ramai, Masjid Assyafa’ah berdiri megah sebagai pusat ibadah dan kegiatan warga. Setiap hari, masjid itu selalu bersih dan rapi, berkat ketulusan seorang lelaki bernama Pak Hasan. 

Sejak subuh, ia sudah membersihkan setiap sudut masjid, dari ruang shalat hingga tempat wudhu.

Pak Hasan dikenal sebagai sosok rendah hati yang tak pernah meminta imbalan. Meski pekerjaannya berat, ia menolak menerima upah. “Ini ibadah saya,” ujarnya. 

Bagi Pak Hasan, membersihkan masjid adalah bentuk kecintaannya pada Allah dan sesama.

Suatu hari, pengurus masjid memaksanya menerima uang sebagai tanda terima kasih. Namun, Pak Hasan tetap menolak. “Jika ingin memberi, salurkan ke panti asuhan,” katanya. Uang itu pun disumbangkan, membuat banyak orang tersentuh oleh ketulusannya.

Kehidupan Pak Hasan sangat sederhana. Ia tinggal di rumah kecil bersama istrinya yang taat beribadah. Meski hidup pas-pasan, mereka selalu bersyukur. 

“Kebahagiaan sejati ada di hati, bukan di harta,” ucapnya penuh keyakinan.

Foto Sosok Pak Hasan yang sedang Berdzikir (Dokpri_&wiekf.2025)
Foto Sosok Pak Hasan yang sedang Berdzikir (Dokpri_&wiekf.2025)
Suatu malam, seorang anak yatim dari panti asuhan datang mengunjunginya. Anak itu membawa makanan sederhana sebagai ungkapan terima kasih. “Kami bisa makan layak karena bantuanmu,” katanya. Pak Hasan tersenyum, hatinya terharu.

Kisah ketulusan Pak Hasan pun menyebar di kelurahan. Warga terinspirasi dan mulai bergotong-royong membersihkan Masjid Assyafa’ah. Mereka juga saling membantu tanpa pamrih. Masjid itu pun menjadi simbol persatuan dan kepedulian warga.

Pak Hasan mengajarkan bahwa kebersihan bukan hanya fisik, tetapi juga hati. Ia membuktikan bahwa ketulusan bisa menggerakkan banyak orang. Meski tak mengharapkan pujian, ia menjadi teladan bagi warga kelurahan.

Setiap pagi, Pak Hasan tetap setia membersihkan Masjid Assyafa’ah. Dengan sapu dan kain pel di tangan, ia bekerja penuh keikhlasan. Senyumnya tak pernah pudar, mencerminkan kebersihan hati yang tak ternilai.

Bagi warga kelurahan, Pak Hasan adalah pahlawan tanpa tanda jasa. Ketulusannya mengingatkan mereka bahwa kebahagiaan sejati berasal dari memberi, bukan menerima. Masjid Assyafa’ah pun semakin indah, bukan hanya karena kebersihannya, tetapi juga karena ketulusan hati Pak Hasan.

Epilog

Pak Hasan mengajarkan bahwa kebersihan bukan hanya tentang fisik, tetapi juga hati. Ketulusannya menyentuh jiwa warga kelurahan, menginspirasi mereka untuk saling peduli. Masjid Assyafa’ah pun menjadi saksi bisu pengabdian seorang lelaki sederhana yang mengubah kebersihan menjadi ibadah tanpa akhir.

That's all from me today. See you in the next article! Thank you.

Sulamadaha - Ternate,  19 Ramadhan 1446 Hijriah/ 19 Maret 2025. 

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun