"Kuliah Kerja Nyata (KKN) menjembatani teori akademik dengan realitas sosial, namun optimalisasi program menuntut peningkatan relevansi serta peran strategis dosen pendamping dalam pembimbingan mahasiswa peserta KKN."
Konsep dan Tujuan KKN
Kuliah Kerja Nyata (KKN) merupakan program wajib di perguruan tinggi Indonesia yang dirancang untuk menerapkan ilmu akademik dalam kehidupan masyarakat (SH Hendra dkk,. 2024). Program ini bertujuan untuk menjembatani teori perkuliahan dengan permasalahan nyata melalui pengalaman langsung di lapangan (Syardiansah, 2019).
KKN diharapkan dapat menjadi sarana bagi mahasiswa untuk mengasah keterampilan praktis, meningkatkan kepedulian sosial, dan berkontribusi pada pembangunan masyarakat (Dirjen Pembelajaran dan Kemahasiswaan, Kemendikbud RI, 2024).
Tantangan dalam Implementasi KKN
✔️Ketidaksesuaian Ilmu Akademik dan Kebutuhan Masyarakat
Ketidaksesuaian antara Ilmu Akademik dan Kebutuhan Masyarakat, di mana dalam pelaksanaannya,Banyak mahasiswa merasa ilmu perkuliahan kurang relevan dengan kebutuhan masyarakat, sulit diterapkan, dan sering bekerja di luar bidang keahlian mereka.
Misalnya, mahasiswa dari Jurusan Teknik lebih banyak menangani tugas administratif daripada proyek teknis, hal ini menunjukkan ketidaksesuaian kurikulum dengan realitas lapangan, sehingga menghambat penerapan ilmu yang telah dipelajari (Siregar dkk., 2024; Halil dkk., 2021).
✔️Kurangnya Peran Aktif Dosen Pendamping Lapangan (DPL):
Ketiadaan bimbingan aktif dari DPL seringkali membuat mahasiswa kehilangan arah, sehingga potensi maksimal dari program KKN tidak tercapai (Khaerunnisa, 2025). Mahasiswa seringkali bekerja secara mandiri, sedangkan DPL hanya tercatat dalam laporan sebagai formalitas akademik semata.
Dosen Pendamping Lapangan (DPL) seharusnya membimbing mahasiswa dalam KKN. Namun, dalam praktiknya, banyak DPL hanya berperan secara administratif tanpa keterlibatan langsung dalam kegiatan KKN di masyarakat.
Foto Penanaman Mangrove di Pantai Pasir Putih Sulamadaha Ternate Barat oleh Mahasiswa KKN-PPM UGM Tebar Pesona Periode II tahun 2022 (doc./&wiekf)

Evaluasi dan Rekomendasi untuk Meningkatkan Efektivitas KKN.
Evaluasi terhadap sistem KKN sangat diperlukan agar program ini dapat memberikan manfaat nyata bagi mahasiswa dan masyarakat (Halil dkk., 2021).
Sinergi antara teori dan praktik harus diperkuat untuk menciptakan lulusan yang tidak hanya unggul secara akademik, tetapi juga memiliki keterampilan aplikatif yang relevan dengan kebutuhan masyarakat (Sudarmanto dkk., 2020).
Perguruan Tinggi perlu menyesuaikan kurikulum dengan kebutuhan masyarakat agar KKN dapat berjalan lebih efektif (Ika, 2020). Mahasiswa juga perlu dibekali dengan keterampilan praktis yang relevan sehingga mereka dapat memberikan kontribusi nyata saat menjalankan program pengabdian (Prasetiasari dkk,. 2024) .
Pengawasan dan Peran Aktif Dosen Pendamping Lapangan
Pengawasan terhadap peran Dosen Pendamping Lapangan harus diperketat agar mereka benar-benar membimbing mahasiswa secara aktif (SH Hendra dkk,. 2024). Dengan keterlibatan aktif DPL, KKN dapat menjadi wadah pembelajaran yang bermanfaat bagi mahasiswa dan masyarakat.
DPL diharapkan tidak hanya berperan sebagai pengawas, tetapi juga sebagai mentor yang dapat memberikan solusi dan panduan dalam menghadapi tantangan di lapangan (Komala Siti dkk., 2025).
Intisari
Agar KKN lebih bermakna dan berdampak positif, sinergi antara perguruan tinggi, mahasiswa, dosen, dan masyarakat harus diperkuat. Evaluasi dan perbaikan berkelanjutan diperlukan guna memastikan KKN menjadi sarana efektif dalam membentuk lulusan yang kompeten secara akademis dan siap menghadapi tantangan nyata di masyarakat.
That's all from me today. See you in the next article!
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI