Mohon tunggu...
wiezkf
wiezkf Mohon Tunggu... Open Observer

Writing on what has already been written, reflecting and innovating. It is simply a hobby of an Open Scientist.! 😉😄☕

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Di Balik Bayang-Bayang Kebijakan Penghematan

19 Februari 2025   01:47 Diperbarui: 19 Februari 2025   05:52 125
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto Seorang Pria duduk diatas sepeda Motor sambil melamun (Pexels/ Resky Fernanda)

"Dampak nyata Kebijakan Efisiensi Anggaran terlihat jelas melalui lensa pengalaman masyarakat, menciptakan ikatan emosional yang mendalam sekaligus memperkaya pemahaman tentang dilema kompleks antara menjaga stabilitas ekonomi nasional dan konsekuensi riil yang harus ditanggung oleh rakyat kecil. Narasi ini mengungkap fakta dengan cara yang menyentuh dan manusiawi."

Dampak bagi Masyarakat Kecil

Kisah ini tidak hanya memaparkan data, tetapi juga menyentuh hati, mengajak pembaca merenungkan realitas yang sering tersembunyi di balik angka-angka kebijakan.

Di Sulamadaha, sebuah Kelurahan di sebelah barat Kota Ternate, Maluku Utara, Pak Iswan duduk termenung di teras rumahnya yang sederhana. Sebagai buruh tambang di salah satu Perusahaan Pertambangan Nikel terbesar di daerah itu, tentu merasakan dampak langsung dari kebijakan efisiensi anggaran. Setelah mendengar perusahaan akan mengurangi biaya operasional, dia khawatir akan terjadi pemutusan hubungan kerja (PHK). 

"Katanya perusahaan mau mengurangi biaya operasional. Aku khawatir ini artinya bakal ada pemutusan hubungan kerja," ujarnya dengan suara penuh kekhawatiran. 

Bagi Pak Iswan, yang memiliki istri dan dua anak yang masih bersekolah, ancaman kehilangan pekerjaan adalah ketidakpastian yang sangat besar. Ia mewakili banyak pekerja yang hidup dalam bayang-bayang kebijakan penghematan yang bisa berujung pada pengurangan tenaga kerja.

Foto kelompok Siswa sedang duduk di tengah Lapangan (Pexels/Roman Odintsov)
Foto kelompok Siswa sedang duduk di tengah Lapangan (Pexels/Roman Odintsov)

Tidak jauh dari tempat tinggal Pak Iswan, tinggal seorang pedagang kecil di tengah kenaikan harga. Bu Ija, seorang pedagang di pasar tradisional, juga merasakan dampak kebijakan efisiensi anggaran. 

"Sejak pemerintah mengurangi subsidi, harga barang-barang pokok naik. Orang-orang jadi lebih hati-hati belanja. Daganganku pun sepi," keluh Bu Ija.

Pro dan Kontra Efisiensi Anggaran

Kenaikan harga barang-barang pokok akibat pengurangan subsidi menyebabkan pembeli menjadi lebih selektif dalam berbelanja. Banyak yang memilih untuk menabung atau hanya membeli barang-barang yang benar-benar diperlukan, hal ini langsung berdampak pada penurunan pendapatan Bu Ija dan pedagang kecil lainnya.

✔️ Dukungan dan Tujuan Efisiensi Anggaran 

  • Kebijakan efisiensi anggaran didukung sebagai langkah untuk merespons ketidakpastian ekonomi global.

  • Tujuannya adalah mengurangi belanja tidak produktif guna menjaga defisit anggaran dan meningkatkan ketahanan ekonomi.

  • Namun, muncul kekhawatiran tentang dampak jangka panjangnya pada sektor-sektor vital seperti pendidikan dan kesehatan (World Bank, 2024).

✔️ Dampak Potensial pada Layanan Publik

  • Potongan anggaran berisiko menurunkan kualitas layanan publik, terutama di bidang pendidikan, kesehatan, dan infrastruktur.

  • Contoh konkret adalah kekhawatiran warga Depok atas fasilitas sekolah yang kurang memadai.

  • Efisiensi anggaran di tingkat makro seringkali tidak sejalan dengan kebutuhan mikro masyarakat yang sangat bergantung pada layanan publik berkualitas (IMF, 2023).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun