Mohon tunggu...
Tubagus Lawalata
Tubagus Lawalata Mohon Tunggu... Lainnya - Pedagang Air Keliling

Rakyat yang Memperhatikan

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Barisan Kata Menemani Karantina

11 Mei 2020   21:54 Diperbarui: 11 Mei 2020   22:07 69
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Janji demi Janji yang terucap dari para Pemimpin Negara

Mungkin ada yang mendapatkan bantuan-bantuan tersebut

Tapi Diriku dan Keluarga seperti Anak Tiri

atau seperti terasingkan oleh uluran tangan.

Ayah masih terus keluar tiap pagi dan aku masih terus melamar mencari kerja lagi

Adik berhenti mengajar karena sekolah belum lagi terbuka bagi Guru

dan Kakak Perempuanku mengajak ke fotokopian untuk Kartu Keluarga supaya keluarga kami bisa mendaftar bantuan sembako, seperti yang dijanjikan Pemerintah

Hari ke-57 dicatatanku, masih seperti ini.

Sabar dan Berdoa agar bisa bertahan melewati masa ini

karena perut takkan kenyang oleh janji-janji Pemerintahan

apalagi jika Rakyat menuntut Kesejahteraan, 

seperti yang tertuang dalam Undang-Undang Dasar

dan pasal-pasal UU Kebencanaan.

semua itu cuma kata-kata yang menemani Karantina

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun