Mohon tunggu...
Newbie
Newbie Mohon Tunggu... -

Aliran Naturalisme

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

[Part VI] Di Balik Sebuah Cerita

29 November 2016   03:21 Diperbarui: 3 Desember 2016   04:28 888
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi kawasan pendesaan (sumber : https://jakasppainter.files.wordpress.com/)

Aku tak merasakan keraguan sedikit pun atas apa yang akan terjadi selanjutnya, aku telah siap bila harus menanggung resiko dari perbuatan kami.

Aku telah membuat pilihan dan aku tak akan mundur dari keputusan yang telah aku buat.

Kami kembali berciuman, seakan pak giran tahu apa yang sedang berkecamuk dalam pikiran ku dan ciuman ini sedikit demi sedikit membuatku lebih tenang dan kembali menikmati cumbuan pak giran.

Tangan tua pak giran menjelajahi tubuhku yang masih berpakaian lengkap, ujung daster yang mulai ditarik perlahan keatas sehingga terlihatlah pahaku yang jenjang.

Aku hanya mampu mendesah dan pasrah menerima cumbuan pak giran, terasa tangan pak giran sedang menjelajahi bagian paha dalamku yang membuat aku makin mendesah dan merasakan cd ku kini telah basah.

Pak giran yang menyadari itu hanya tersenyum dan melanjutkan kembali aktivitasnya, pak giran memposisikan kepalanya tepat di hadapan kemaluanku terasa lidahnya mulai bermain sejenak disana dan aku pun tak tahu sejak kapan cd ku telah menghilang dari tempatnya. 

Kepala ku mendongak ke atas sembari tangan meremas dan paha pun ikut mengapit kepala pak giran, aku kembali merasakan orgasme yang kedua.

Pak giran membiarkan ku sejenak untuk meresapi orgasme yang baru berlangsung tadi dan beliau mulai memposisikan dirinya untuk bersiap-siap melanjutkan dan merasakan ada sesuatu yang menempel tetap di pintu kemaluanku.

Beliau kembali menatapku untuk meminta persetujuan apa dilanjutkan atau tidak, dan aku membalas tatapan pak giran dengan sebuah anggukan dan menarik salah satu tangannya dan menepatkan di salah satu bukit kembar.

"lanjutkan pak, aku sudah siap." ujar ku bercampur desahan.

Aku sadar bahwa seharusnya yang melakukan ini adalah mas andi sebagai suami dan ayah anak-anak kami namun malam ini tugas itu dilakukan oleh pak giran.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun