Mohon tunggu...
Ricky Pratama
Ricky Pratama Mohon Tunggu... Penulis - Just a kiddo

Just a kiddo

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Memerangi Pelaku Cybercrime, Kenapa Tidak Berteman?

15 Maret 2019   04:54 Diperbarui: 15 Maret 2019   05:35 492
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Keamanan. Sumber ilustrasi: PIXABAY/Pixelcreatures

"Cara terbaik menghancurkan musuhmu adalah dengan menjadikannya teman"

-Abraham Lincoln

Globalisasi layaknya sebuah kereta tanpa rem.Ketika sudah berjalan, maka tidak ada cara untuk menghentikannya.Termasuk juga segala hal yang dibawa oleh globalisasi.Di masa ini, barang siapa yang tidak mengikuti lajunya globalisasi maka akan mengalami ketertinggalan dalam banyak bidang.Iya kan?

Salah satu hal yang dibawa oleh globalisasi adalah kemajuan teknologi dan komunikasi di dalamnya.Dahulu, komunikasi dengan hanya menggunakan sebuah kotak berukuran 7x3 cm, tanpa kabel dan bahkan bisa dibawa kemana-mana merupakan sebuah kemustahilan.

Atau sebuah benda yang dapat memudahkan kegiatan sederhana seperti menulis, membaca berita sampai membuat dokumen untuk melamar pekerjaan tanpa harus menulis ulang, sampai menyediakan sarana hiburan seperti film, game, serta kebutuhan kompleks lainnya dimungkinkan.

Ya, globalisasi membawa kita kepada kemudahan yang sangat memudahkan dalam kebaikan.Pun juga dalam keburukan.Perkembangan teknologi ini sangat erat penggunaannya pada hari ini dengan internet.

Sebuah jaringan nirkabel yang menghubungkan alat-alat komunikasi elektronik dalam berbagai aspek terkait penggunaan barang elektronik itu sendiri.Ketika kita lapar, kita hanya perlu membuka aplikasi transportasi online lalu kemudian memesan makanan, ketika kita ingin membagi/menceritakan kegiatan kita, kita hanya tinggal membuka aplikasi media sosial.

Lalu menuliskan kejadian yang kita alami atau hal yang ingin kita bagi beserta foto yang menunjukkan kegiatan tersebut.Memang sangat mudah.Namun kemudahan ini tak hanya dipakai guna kepentingan hal-hal yang baik, namun juga hal-hal yang berbau kriminal dengan penggunaannya.Hal inilah yang kemudian kita golongkan menjadi kejahatan internet/cyber crime.

Kejahatan dunia siber tak hanya sebatas melakukan penipuan pada jual beli online pada sebuah situs atau permintan pengiriman sejumlah uang pada rekening tertentu sebagaimana yang sering kita dapati kejadian konkritnya.Kejahatan yang dilakukan oleh orang orang yang kita tidak pernah tau wujudnya ini tak hanya megancam individu, namun lebih parah, bisa mengancam entitas nasional suatu negara.

Menurut Identity Theft Resource Center (ITRC),sampai bulan Juli 2018 diketahui bahwa telah terjadi 668 kasus kejahatan siber dengan total data hilang mencapai 22.408.258 sehingga perlu menginkripsi data. (Sumber dari https://news.okezone.com/read/2018/08/12/337/1935417/hingga-juli-2018-sudah-ada-668-kasus-kejahatan-siber).

Jika dilihat dari data yang dimuat, serangan yang dilakukan oleh pelaku kejahatan cyber menghilangkan data yang kita tidak ketahui secara pasti apa kegunaanya dan apa kerugian bagi kita jika data-data itu hilang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun