Mohon tunggu...
tsuroyya putri saadah
tsuroyya putri saadah Mohon Tunggu... Guru - sarah

Ig : @tsuroyyaputri, @tabula.rasa var sc_project=12668699; var sc_invisible=1; var sc_security="5b0a3072";

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Perasaan Sepihak?

17 November 2022   16:57 Diperbarui: 17 November 2022   18:30 71
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

kamu begitu mencintainya hingga kewarasan kalah dengan perasaan. Kamu begitu mencintainya hingga semua kekurangan yang dia miliki kamu terima, termasuk perasaannya yang tidak berpihak padamu.

...

Jatuh cinta tidak pernah salah. Kalau kamu bertanya mengapa aku bisa begitu lama bertahan dengan perasaan sepihak, kalimat itulah jawabannya. Aku selalu meyakinkan diri sendiri bahwa semua yang aku rasakan patut untuk diperjuangkan. Bukan berarti aku tidak pernah ingin menyerah. Hanya saja pada saat aku ingin menyerah, hatiku bilang bahwa ini bukan akhir ceritanya.

Memang akhir cerita seperti apa yang aku inginkan?

Manusia memang bebas untuk berkeinginan, tapi tetap pemilik semesta yang punya skenarionya. Begitupun cerita ini, di awal aku begitu percaya diri bisa menentukan akhir ceritanya bagaimana. Namun, aku lupa bahwa perasaan manusia sangat mudah berubah bahkan perlahan berpaling.

Aku meyakinkan diri agar bisa menjadi apapun yang kamu inginkan. Berusaha menjadi wujud dari semoga yang selama ini kamu aminkan. Ternyata itu semua belum cukup. Saat aku bertanya mengapa yang aku dapatkan tidak sepadan dengan yang aku lakukan, kamu hanya menjawab, "maaf ra, bukan kamu yang aku inginkan".

Setelah semua itu sebenarnya aku marah. Aku ingin menghilangkan semua tentangmu. Tapi, memang hatiku terlalu lapang atau memang perasaanku yang susah hilang, tentangmu ternyata tidak mudah untuk ditepikan.

Kalian pasti pernah menjadi aku, bukan? Meskipun tahu perasaan kita hanya sepihak, tapi kita tetap ingin menjadi yang paling di andalkan. Kita ingin diingat pada saat dia membutuhkan sesuatu. Kita terlalu mencintainya hingga rela menjadi apapun. Hingga rela menerima semuanya tentangnya termasuk perasaannya yang tidak memihak kita.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun