Berdosa kah jika aku berdoa agar kamu terluka?
....
Sudah seperti tradisi, kita menghabiskan sabtu malam minggu bersama. Seperti biasanya, kita makan, nonton, atau sekedar membeli jajanan pinggir jalan dan menghabiskannya sambil duduk di taman kota. Hari itu, kamu mengajakku untuk duduk di taman kota dan tidak perlu membeli jajanan karena kamu sudah membawa banyak makanan untuk kita. Tidak seperti biasanya. Meskipun begitu aku tetap senang. Aku berpikir bahwa kamu hanya ingin menghabiskan lebih banyak waktu bersamaku.
Kita mengobrol tentang banyak hal. Lebih tepatnya aku yang bercerita tentang banyak hal. Kamu lebih banyak diam, seperti sedang berusaha menyusun kalimat untuk berbicara. Tidak lama setelah kita sama-sama terdiam, kamu mulai membuka suara.
"ra, ada orang lain selain kamu yang menarik perhatianku"
'ya, akhirnya terjadi' batinku.
"siapa orangnya?" tanyaku datar.
"teman se komunitas"
"lalu, apa mau kamu?" tanyaku se tenang mungkin.
"biarkan aku dengan pilihanku, ra" jawabmu.
Aku mengajak kamu pulang dan kamu langsung mengiyakan. Sudah tidak ada lagi yang bisa kita bicarakan. Bukannya aku tidak mau mempertahankan, hanya saja aku tahu aku bukan pilihan. Sudah cukup. Aku tidak mau memohon hanya agar kamu bertahan denganku. Pun percuma karena yang kamu mau bukan aku. Aku juga tidak bertanya alasannya. Apapun alasanmu, kamu jelas sudah memikirkan tentang apa saja yang akan terjadi setelah kamu memilih dia. Kehilangan aku.