Mohon tunggu...
tsuroyya putri saadah
tsuroyya putri saadah Mohon Tunggu... Guru - sarah

Ig : @tsuroyyaputri, @tabula.rasa var sc_project=12668699; var sc_invisible=1; var sc_security="5b0a3072";

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Jangan Dibaca Saat Kamu Senang

27 Januari 2021   15:03 Diperbarui: 27 Januari 2021   15:04 85
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Selain menjadi raga yang sulit dilupakan, kamu juga menjelma harapan yang susah dihilangkan.

......

 "Maaf. Ternyata yang kucari tidak ada di kamu. Detak yang kuinginkan jadi debar tidak pernah kurasakan denganmu. Tidak ada yang perlu diusahakan lagi, cukup sampai disini."

2 tahun sudah. Tapi tentangmu masih saja tidak bisa membuatku beranjak. Aku lelah tapi tidak tahu cara untuk berhenti. Atau sebenarnya aku saja yang tidak ingin berhenti? Selain tidak bisa membuatku  beranjak, tentangmu juga menjelma teka-teki  yang sulit ditebak. Tidakkah kamu merasa perlu untuk singgah disini sebentar? Sekedar menjawab pertanyaanku tentangmu.

 Setelah perpisahan itu, kamu seolah menutup diri dariku. Pesan-pesanku kamu biarkan tanpa pembaca. Kode-kode yang kukirim lewat instastory-pun tidak pernah kamu tanggapi. Padahal, dulu kamu menjadi manusia paling rajin memberi tanggapan di tiap unggahanku. Dengan begitu, aku merasa diperhatikan. Namun, sekarang tidak lagi. Kamu langsung menjadi asing untuk kita yang dulu pernah menjadi saling.

Tidak. Aku tidak akan bertanya tentang apa maumu. Karena aku tahu, kamu hanya ingin aku menjauh. Sambil melupakan semua yang kita sebut sebagai kenangan sekarang. Benar begitu? Maaf, aku tidak bisa berjanji untuk itu. karena sampai sekarang pun, tentangmu masih saja menjadi objek paling menyenangkan sekaligus menyakitkan untuk diingat. Karena sampai sekarang, tidak ada hadir yang menenangkan serupa hadirmu karena yang kumau cuma kamu. Sampai sekarang, tidak ada rasa semisal rasamu karena yang aku ingin cuma kamu.

Hei, apakah kamu membaca ini? Tolong jangan anggap aku berlebihan, ya. Aku hanya tidak tahu lagi bagaimana caraku harus menyampaikan perasaan ini. Jadi, kutulis disini saja. Berharap kamu jadi salah satu pembaca. Tapi, jika aku tahu kamu sedang membaca ini dan membiarkanmu mengetahui bahwa ternyata perasaanku masih betah ditempat itu terlihat menyedihkan.

Sampai ketemu lagi. Saat kamu datang, tolong bawa kabar baik, ya. Yaa meskipun aku bukan menjadi bagian bahagianya, tapi aku akan tetap merasa bahagia untukmu sebagai seseorang yang pernah mendoakan kebahagiaanmu.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun