SUKMAJAYA, DEPOK (12/10) – Pandemi Covid-19 di Indonesia masih terus berjalan tanpa terlihat akhir dari kisah ini. Peningkatan kasus rutin terjadi setiap harinya. Meski demikian, status Kota Depok yang semula masuk kategori zona merah (risiko tinggi) kini berubah menjadi zona orange (risiko sedang). Perubahan status ini dinyatakan pada 10 Agustus 2020. Penurunan status tersebut tentunya menjadi angin segar bagi seluruh warga Depok. Akan tetapi, penurunan status harus dilanjutkan hingga ke zona hijau. Masyarakat diminta untuk tetap waspada dan tidak lengah serta tetap menaati protokol kesehatan yang berlaku karena pandemi masih belum berakhir. Masalah-masalah di wilayah meski ada dan menuntut sebuah solusi. Oleh karena itu, Universitas Diponegoro berinisiatif untuk menurunkan mahasiswanya dalam Kuliah Kerja Nyata (KKN) yang semula berlangsung di desa kini beralih ke wilayah domisili rumah masing-masing. Berdasarkan survei wilayah, ditemukan masalah berupa masih belum benarnya masyarakat dalam menerapkan kaidah cuci tangan yang baik dan kurangnya minat masyarakat dalam mengonsumsi ikan. Oleh karena itu, diusunglah pengabdian berupa pembuatan video tutorial sabun batang organik dan cara menuci tangan yang baik dan benar serta pemberian buku saku mengenai kandungan gizi dan manfaat ikan dan cara memilih ikan yang baik untuk dikonsumsi.
s-166092802-5f34aafb6e3833184564b268.jpg
Program pertama yang dilaksanakan adalah pembuatan video tutorial dan penerapan kaidah mencuci tangan yang baik. Kegiatan ini telah dilaksanakan pada tanggal 4 Agustus 2020 dan video yang sudah jadi disebarkan melalui media sosial dan grup Whatsapp lingkup RT dan RW di Kelurahan Mekarjaya, Kecamatan Sukmajaya, Kota Depok. Pembuatan video ini bertujuan untuk membiasakan pola hidup sehat karena masyarakat dinilai masih abai pada protokol kesehatan yang berlaku. Terlebih lagi sering ditemukan masyarakat yang masih mencuci tangan dengan asal tidak sesuai kaidah yang dibuat oleh WHO dan Kemenkes. Sabun yang dibuat pada pengabdian ini berasal dari bahan-bahan organik, seperti minyak kelapa sawit, minyak kelapa, minyak zaitun, air, NaOH, dan parfum. Selain itu, untuk mempercantik penampakan sabun digunakan pula pewarna makanan dan berbagai macam hiasan. Penggunaan bahan organik ini bertujuan untuk mengurangi pemakaian bahan kimia berlebih pada tubuh. Â Diharapkan setelah video ini ditonton, masyarakat dapat membuat sendiri sabun dari bahan-bahan organik sehinga dapat meningkatkan kepedulian dalam mencuci tangan untuk menjaga kesehatan tubuh.
komik-perikanan-1-5f34ab356e3833184564b26a.jpg
s-166092804-5f34ad53d541df0a6c6949f3.jpg
Program kedua dilaksanakan pada 7 Agustus 2020 dengan sasaran warga di lingkungan Komplek Pesona Khayangan RT 008 RW 026 Kelurahan Mekarjaya, Kecamatan Sukmajaya, Kota Depok. Pemberian buku saku ini didasari oleh minimnya pengetahuan dan wawasan masyarakat terkait produk olahan hasil perikanan dan juga untuk membantu gerakan pemerintah menggalakan program Gemar Makan Ikan atau Gemarikan. Seperti yang kita tahu, ikan mengandung gizi yang tinggi dan dengan konsumsi makanan yang bergizi tinggi dapat meningkatkan pertumbuhan serta daya kembang bagi anak-anak, selain itu dapat pula memastikan kehidupan dan mampu mensejahterakan masyarakat di wilayah tersebut meliputi seluruh rentang usia. Konsumsi makanan bergizi juga bermanfaat untuk menjaga dan meningkatkan imunitas tubuh dalam melawan berbagai penyakit, terlebih lagi melindungi dari bahaya virus COVID-19. Â Buku saku tersebut dibagikan secara door to door ke rumah-rumah warga. Diharapkan setelah mendapatkan buku saku tersebut, masyarakat dapat memiliki minat dalam mengonsumsi ikan sehingga kesejahteraan dan kesehatan di wilayah ini dapat terjamin.
Oleh: Tsurayya Ramadhani, Fakultas Perikanan dan Ilmu KelautanÂ