Mohon tunggu...
Az
Az Mohon Tunggu... Konsultan - Asli Pemalang

Pemalang

Selanjutnya

Tutup

Hukum

Asa Pemalang Desak Penegak Hukum Terkait Laporannya Terhadap Bupati Pemalang

4 Desember 2019   20:21 Diperbarui: 4 Desember 2019   20:45 103
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Aksi Massa Aliansi Solidaritas Aktivis Peduli Pemalang, Rabu (4/12/2019). Depan gedung merah putih (KPK). - dokpri

Jakarta- Aliansi Solidaritas Aktivis Peduli Pemalang (ASA Pemalang) menggelar aksi di depan gedung merah putih, yang ada di jalan Kuningan, Setiabudi, Jakarta Selatan, Rabu (4/12/2019).

Mereka menuntut KPK, Kejagung dan Polri menangkap dan memenjarakan Bupati Pemalang Junaedi. Mereka menduga Junaedi mendalangi berbagai kegiatan korupsi yang mengakibatkan kabupaten Pemalang, Provinsi Jawa Tengah menjadi kabupaten yang tertinggal jauh dari kabupaten di sekitarnya.

Aksi massa ini adalah aksi ketiga yang dilakukan oleh Gerakan Mahasiswa Pemalang Raya (GEMPAR). Dalam aksi kali ini Gempar menggandeng beberapa OKP (organisasi Kepemudaan) dan komunitas yang melebur menjadi Asa Pemalang. Antara lain OKP Brigade Gerakan Pemuda Islam (GPI) Jakarta Raya, Gerakan Muda Nurani Rakyat (GEMURA), dan Masyarakat Perantauan Pemalang (MPP).

Koordinator Lapangan Asa Pemalang Sauqi menjelaskan, aksi ini merupakan perwujudan dari aspirasi rakyat Pemalang yang resah dengan maraknya dugaan korupsi yang didalangi oleh Bupati Pemalang.

Dugaan ini berdasarkan laporan dan aduan yang didapatkan Gempar dari masyarakat pemalang. Selama ini Gempar mengaku membuka posko pengaduan baik secara langsung maupun melalui media sosial.

"Atas aduan masyarakat tersebut, paling tidak ada 12 kasus yang terjadi di Pemalang saat ini. Dari mulai KKN, Korupsi hingga pemotongan gaji untuk dana asuransi namun tidak ada polis. Kami juga mendapat laporan adanya dugaan penyalahgunaan jabatan. Seperti penekanan terhadap sejumlah pihak untuk memenangkan anak dan istrinya menjadi DPRD dengan ancaman dimutasi di pegunungan. Bagaimana kabupaten Pemalang bisa maju kalau Bupatinya seperti ini," kata Sauqi. (Red/Ts)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Hukum Selengkapnya
Lihat Hukum Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun