Mohon tunggu...
Tsania Putri
Tsania Putri Mohon Tunggu... Ilustrator - mahasiswa

Membaca memberi pengaruh besar untuk menjadi penulis yang hebat. Maka membacalah kemudian menulis.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Kesadaran Sosial

21 April 2019   22:02 Diperbarui: 21 April 2019   22:14 18
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Pentingnya sosial terhadap anak. Ternyata Tidak hanya orang dewasa saja  yang membutuhkan hidup bersosial, namun anak-anak pun juga membutuhkannya. 

Sosial kesadaran dalam diri anak, dapat bisa didapatkan ketika sejak dalam kandungan hingga pasca kelahiran. Orang pertama yang dapat bersosial dengan anak adalah seorang ibu, ketika sang anak berada dalam kandungan, ibu sering mengajak komunikasi dan lain sebagainnya. Sehingga anak dapat mengetahui apa itu sosial.

Kalimat social tidaklah asing lagi di telinga kita. Kata sosial sendiri lebih sering  kita dengar di lingkungan masyarakat, sekolah, dan keluarga. Jadi sudah jelas bahwa social adalah hubungan timbal balik Antara manusia yang lain dengan manusia yang lainnya.  Manusia tidak bisa hidup sendiri yakni membutuhkan orang lain.

Sosial kesadaran terhadap anak yakni pola hidup anak bersama orang lain, yang mampu memahami perspektif dan empati kepada orang lain (self awarnes). seperti bermain bersama teman-temannya, berkumpul bersama keluarganya dan masyarakat sekitarnya. Disana anak dapat menemukan kesadaran yang ada dalam dirinya.  Anak dapat mengetahui bahwa dia membutuhkan orang lain dan tidak dapat hidup sendiri. Bahkan untuk memahami berbagai latar belakang dan budayanya juga self awareness).

Untuk lebih jelasnya dari pemahaman-pemahaman yang ada di atas, mari kita ketahui elemen-elemen dalak kesadaran social;

Pengambilan perspektif; kita ambil perspektif dalam lingkungan social sekolah, ketika kita dapat memahami sudut pandang teman-teman kita, mampu melihat sesuai dengan lingkungannya. Kita dapat menjadikan diri kita sebagai orang lain. Maka akan dengan mudah perspertif-perspektif yang kita dapat akan mudah di fahami.

Empati; yakni kita dapat merasakan apa yang orang lain rasakan. Jika kita mempunyai rasa empati kepada orang lain maka orang lain pun akan mudah mempunyai rasa empati juga terhadap kita. Tindakan akhir yang dapat kita berikan ialah dengan menolong.

menghargai perbedaan; menghargai dalam segi apapun, baik agama, budaya, ras, suku, jenis kelamin dan lain-lain. Mengapa? karena kita mempunyai pendapat dan keyakinan yang berbeda-beda. Jadi untuk mencegah perdepatan atau perselisihan, kita harus menghargai sesama manusia.

Menghormati orang lain; menghormati ialah sikap yang baik dan mulia. Terlebih lagi untuk mengajarkannya pada anak usia dini, ditanamakan mulai dari kecil sehingga dewasa kelak ia dapat terbiasa dalam menghormati orang lain.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun