Yang awalnya kertas putih bersih mulus dan tanpa goresan itu, sudah berubah menjadi sebuah kalimat atau  kata-kata pengalaman sedikit manis banyak pahitnya. Banyak yang mengatakan seperti permen nano-nano yang bermacam-macam rasanya. Kehidupan di dunia itu tidak selalu berjalan lurus kedepan seperti air yang mengalir, tetapi banyak sekali rintangan dan hambatanya. Namun sebagai insan yang mulia kita tidak boleh banyak mengeluh, mereka adalah insan yang tidak bisa bersyukur kepada Allah SWT yang telah memberikan nikmat yang luar biasa kepada kita.
Maka nikmat tuhan manakah yang kamu dustakan?
Dan sudah di Nash kan oleh Allah SWT dalam surat Ar-Rahman Ayat 1-78
Sebagai contoh yaitu dari Sekolah Menengah Atas ada seorang murid yang sangat bandel dan sangat sulit untuk diatur, ada juga beberapa kelompok geng yang membuat ricuh di sekolahnya yang membuat pusing para guru atau pembimbing, dari sekelompok geng tersebut ada yang menimbulkan perpecahan antara murid satu dan yang lainya akibatnya adalah mati terbunuh. Disitu para murid masih labil-labilnya dalam bertindak dan belum bisa berfikir dewasa. Ada salah seorang guru yang ingin mencari solusi agar anak didiknya tersebut bisa menyelesaikan masalahnya dan bisa berfikir dewasa yaitu murid diberikan buku "diary". Dari situ murid disuruh oleh gurunya untuk menulis kejadian setiap harinya dan kepribadianya masing-masing, setiap senin buku diary harus wajib di kumpulkan jadi satu dan dimasukkan di dalam rak. Hari demi hari buku diary tersebut sudah terisi penuh dengan "goresan tinta hitam" dan guru siap untuk membaca dan mengoreksi satu persatu buku diary tersebut. Dari situ guru sudah mengetahui apa saja permasalahan yang dialami oleh anak didiknya salah satunya adalah Broken Homepenyebabnya hidup anak tersebut akan menjadi berantakan dan tidak teratur.
Dari situ guru akan melakukan pembimbingan dan pelatihan, proses demi proses hati murid akan menjadi lembut, mereka pengen merasakan kasih sayang dan perhatian dari seseorang agar anak menjadi pribadi yang sempurna.