Semarang (01/08) -- Berdasarkan data WHO tahun 2013, Diabetes Mellitus (atau yang biasa dikenal sebagai kencing manis) menyumbang 6,5% penyebab kematian di Indonesia. Angka tersebut jika dikalikan dengan jumlah penduduk total kita yang mencapai 270 juta lebih jiwa adalah sangat besar. Penyakit ini dapat menyerang siapa saja, namun untungnya, kewaspadaan kita dapat membantu kita dalam mencegah terjadinya penyakit ini pada kita.
Diabetes Mellitus (DM) atau kencing manis adalah penyakit menahun yang ditandai dengan kadar gula darah yang melebihi nilai normal secara menahun. Seperti pengertiannya, penyakit ini termasuk penyakit tidak menular yang berkembang dalam waktu lama (kronis). Terdapat beberapa tipe dari DM, yaitu tipe 1, 2, gestasional, dan lainnya. DM tipe 2 menjadi pokok bahasan yang diangkat oleh mahasiswa dikarenakan kemungkinan kejadiannya lebih dapat dikontrol. DM tipe 2 ditandai dengan insufisiensi atau ketidakefetifan fungsi kerja hormon insulin dalam tubuh yang tugasnya adalah memasukan gula ke dalam sel untuk digunakan.
Di era pandemi, tidak sepatutnya kita hanya berfokus pada kasus COVID-19 saja, melainkan juga harus waspada juga mengenai pertahanan kita terhadap penyakit lain, salah satunya DM. Warga RT 05/RW 04 Kelurahan Wonotingal, Kecamatan Candisari, Kota Semarang turut serta dalam menyukseskan pemikiran ini.
Pada 1 Agustus 2021, pukul 10 di hari Minggu pagi, diadakan diskusi dan pembekalan PKK RT 05/RW 04 Kelurahan Wonotingal melalui media Zoom. Di waktu tersebut, tidak hanya diadakan sosialisasi mengenai DM saja, namun juga dilakukan pembekalan tentang stunting. Harapannya, program ini dapat meningkatkan awareness dan tanggungjawab warga akan kesehatannya pribadi serta generasi berikutnya.
Penulis: Tsamara Nurwina Nugroho (Fakultas Kedokteran/Kedokteran)
DPL: Daud Samsudewa, SPt, M.Si, Ph.D.