Mohon tunggu...
Tsalitsa Nur Royaani .S.
Tsalitsa Nur Royaani .S. Mohon Tunggu... Freelancer - Mahasiswi
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Saya adalah mahasiswi Universitas Nasional, konsentrasi Jurnalistik. Saya suka menulis, dan dibidang pemotretan (photography).

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Dampak Aplikasi TikTok Terhadap Mahasiswa

2 Agustus 2022   10:20 Diperbarui: 2 Agustus 2022   10:28 2645
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi TikTok (SHUTTERSTOCK/ASCANNIO)

TikTok merupakan salah satu jenis platform media sosial yang sedang booming karena dapat menarik semua lapisan masyarakat di seluruh dunia untuk melihat layar yang sama, termasuk mahasiswa. TikTok merupakan jaringan sosial serta platform musik dan video yang berasal dari Tiongkok yang diluncurkan pada September 2016 oleh Zhang Yiming, pendiri Toutiao. Jumlah pengguna media sosial TikTok di Indonesia saat ini melebihi dari 30 juta.

Intensitas penggunaan media sosial TikTok yang kaya dengan fitur-fitur yang ada di dalamnya tentunya berdampak pada berbagai perilaku mahasiswa. Aplikasi ini menyediakan banyak fitur seperti video, lagu, stiker dan lainnya sehingga pengguna dapat bersaing dengan model dan gaya dari artis hingga orang biasa yang ingin berbagi video kreatif mereka. Sosial Media TikTok biasanya digunakan untuk berbagi cerita, mencari hiburan, mempromosikan pekerjaan, menawarkan penjualan produk, mengikuti berita terbaru, dan banyak menggunakan media sosial ini untuk mencapai pencerahan spiritual.

TikTok pernah menjadi hal kontroversial yaitu adanya pemblokiran oleh Pemerintah Kementerian Komunikasi dan Informasi (Kominfo). Meski di satu sisi penggunaan media sosial TikTok memberi dampak positif, akan tetapi dalam beberapa kasus dianggap merugikan agama. Seperti satu contoh pemilik akun TikTok di Bali dianggap menghina Agama Islam. Salah satu ustad, yaitu Maaher At-Thuwailibi bahkan mengharamkan penggunaan TikTok. Namun begitu, seiring perkembangan zaman, media sosial TikTok telah dijadikan sarana untuk berdakwah seputar keislaman.

Proses pembentukan TikTok sendiri karena banyaknya perspektif konstruksionis sosial, artinya berasal dari interpretasi interaksi sosial sehingga membentuk pengertian Sense of self terhadap pengguna dan pemirsa yang tertarik pada konten minat khusus di TikTok. Kehadiran TikTok memang memiliki berbagai pengaruh dan keuntungan lainnya. Dari awal mula dikembangkan hingga kini berbagai informasi dapat dengan cepat dan mudah didapatkan di TikTok dan ini bahwa semakin diakui bahwa teknologi modern kini semakin berkembang sangat pesat.

Berbagai konten di TikTok mulai dari kuliner, pariwisata, pemasaran produk, akademik, karir, motivasi, aktivitas sehari-hari hingga urusan agama. Pengguna berduyun-duyun untuk mengikuti akun yang disuka agar tidak ketinggalan jika ada upload postingan baru. Bukan hanya sebagai hiburan tentunya aplikasi TikTok juga bisa digunakan sebagai sarana kreatif. Sosial media TikTok ini berbasis video, wadah untuk berekreasi, isi kontennya beragam, mulai dari joget-joget tik tok yang kemudian viral dan sering diikuti banyak orang, video tutorial, dan video informatif lainnya seperti berita sampai video dakwah singkatpun saat ini bisa di jumpai di TikTok.

Penggemar Tiktok juga meningkat karena fitur-fiturnya yang luar biasa mudah, praktis dan unik. Pada saat ingin mengunggah video, akan tersedia beberapa filter untuk mencerahkan dan mengubah agar lebih indah, ada juga ikon untuk transisi, zoom, dan ikon unik untuk membuat video terlihat lebih keren. Lalu ada juga ikon untuk menambahkan suara asli ketika ingin memberi efek suara pada video, yang utama adalah durasi yang cukup singkat dan ikon penambah musik yang dapat mengikuti tren.

Perilaku dapat dikatakan sebagai segala bentuk respon atau stimulus yang diterima oleh seseorang individu, baik yang muncul dari dalam dirinya maupun dari luar dirinya akan terbentuk rangsangan yang menghasilkan sikap atau perilaku yang akan ditimbulkan. Perilaku yaitu sebagai bentuk respon atau reaksi individu terhadap suatu stimulus atau rangsangan yang ia dapat dan berasal dari luar atau bisa juga dari dalam internal dirinya. Tiktok yang saat ini digunakan tentu saja penting untuk bagaimana berperilaku yang benar dan semestinya. Dan tak jarang, selain nilai negatifnya, aplikasi TikTok sangat rentan berdampak pada pengguna.

Mengenai konten di Tiktok banyak juga yang menyajikan penggalan kata kata motivasi dan biasanya di sertai dengan lagu-lagu yang senada dengan keterangannya. Adanya konten tentang motivasi dapat berupa dorongan atau motivasi-motivasi diri untuk menjadi seperti yang disajikan dalam konten di aplikasi TikTok. Hal ini menunjukkan bahwa ada pengaruh positif dari aplikasi TikTok untuk penggunanya.

Tak jarang konten Tiktok juga menghadirkan pemasaran sebuah produk yang biasanya berupa baju, tas, skincare, hijab, dll. Tiktok salah satu tempatnya cara yang tepat untuk memasarkan produk, terutama dengan durasi dan fitur uniknya banyak pengusaha yang melakukan produk mereka di sana, tetapi tidak hanya menjual banyak pembuat konten yang berbagi pengetahuan tentang cara berbisnis dengan mudah, tanpa modal, trik dan strategi. Sekarang aplikasi TikTok tidak hanya menyediakan konten tentang music namun telah merambah ke dunia bisnis bagi pengguna TikTok yang ingin membangun bisnis atau yang akan mengembangkan bisnisnya, yaitu Aplikasi TikTok. Hal ini sangat cocok sebagai referensi dalam menambah ilmu bisnis.

Selain pengaruh atau dampak positif aplikasi TikTok tidak sedikit juga pengaruh negatif dari adanya konten-konten yang disajikan, yaitu Menyia-nyiakan Waktu; dengan adanya konten-konten yang bervariasi dalam TikTok menjadikan para pengguna TikTok ini melalaikan waktu produktif mereka untuk belajar dan melakukan hal positif lainnya. Tidak dibatasi Umur; kemudahan mengakses konten di TikTok membuat konten terbuka untuk semua umur sehingga jika ada konten kurang layak dapat dilihat oleh anak-anak karena dapat dengan bebas siapa saja bisa mengaksesnya. Ujaran Kebencian; disamping kebermanfaatan konten di aplikasi TikTok, tidak sedikit pula konten-konten yang tidak bermanfaat dan cenderung kearah negatif menjadi santapan penonton khususnya para remaja dan anak-anak untuk ditiru.

*Tsalitsa Nur Royaani S, mahasiswi Program Studi Komunikasi UNAS

Referensi: 

Aji, "Aplikasi Tiktok Sebagai Media Pembelajaran Bahasa Dan Sastra Indonesia."

Angga Riza, "Viral Video TikTok Remaja Di Bali Diduga Hina Islam, Akhirnya Minta Maaf," DetikNews, September 2020, https://news.detik.com/berita/d-5180516/viral-video-tiktok-remaja-di-balididuga-hina-islam-akhirnya-minta-maaf.

Reza Gunandha, "Ustaz Maaher: Main TikTok Haram, Penggunanya Pelacur Dan Bencong," Suara.Com, November 2020, https://www.suara.com/news/2020/11/14/142700/ustaz-maaher-main-tiktokharam-penggunanya-pelacur-dan-bencong?page=all.

Fadhliza Izzati T.F, Hetty Krisnani, "Perilaku Generasi Z Terhadap Penggunaan Media Sosial Tiktok: Tiktok Sebagai Media Edukasi dan Aktivisme": Social Work Journal. Vol.10, No.2 hal: 200

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun