Mohon tunggu...
Trustha Yulia N Adinda
Trustha Yulia N Adinda Mohon Tunggu... Penulis - Quotes Creator | Mahasiswi

Blogger | Instagram / Twitter ( trusthaadinda )

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Dilema Wanita Ketika Ditanya "Kapan Nikah?"

1 Desember 2020   22:50 Diperbarui: 1 Desember 2020   22:54 122
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Capek, kesel, dan pastinya bosen ya gaes kalau setiap saat mesti berhadapan dengan pertanyaan-pertanyaan yang mendesak dan bikin tertekan apa lagi kalau bukan seputar pernikahan, ditambah lagi kalau sepantaran kita sudah pada nikah semua. 

Sedangkan umur kita yang sudah diatas kepala dua, membuat beberapa orang hanya bisa ngasal berkomentar tanpa tahu sebab dan keadaan kita, dan ujung-ujungnya dibilang PERAWAN TUA, enggak laku, terlalu sibuk dengan karir dan pendidikan, banyak pilah-pilih, inilah dan itulah. Padahal, mendapatkan calon imam yang baik tidak semudah yang dibayangkan. Lagian gak mau salah pilih dan salah terima kan?

Perawan tua? Tentu bagi wanita itu adalah sebuah julukan yang sangat-sangat 'menyakitkan'. Bukan karena wanita itu hakikatnya perasa, tapi itu memang terkesan kasar di telinga. Bahkan mirisnya di masyarakat, single di usia rawan itu lebih memalukan daripada perempuan yang berstatus pacaran. Aneh bukan?

Siapa sih yang mau nikah telat? Siapa juga yang enggak kepengen nikah dan ngebangun rumah tangga penuh kebahagiaan? Iya, semua pasti ingin! Tapi setiap orang juga punya alasan sendiri, pilihan sendiri, ataupun garis takdirnya sendiri. Yang mereka butuhkan bukan sebuah tekanan, tapi sebuah dukungan! Bukan judge, tapi support!

Menyegerakan menikah itu perlu, tapi bukan berarti terburu-buru. Semua telah diatur dalam Islam, jadi jangan asal nikah hanya karena (terpengaruh) statement orang . Memilih single karena untuk menjaga diri itu bukanlah sebuah aib! Aib itu kalau pacaran parah tapi gak nikah-nikah (maka jangan berbalik). 

Ya... Setiap orang punya cara dan proses yang berbeda, meski sama-sama berikhtiar, namun hasilnya bisa cepat, bisa saja telat. Jadi, gak bisa disamakan hasilnya antara yang satu dengan lainnya. Intinya, untuk menyikapinya juga butuh kesabaran ekstra ya gaes. 

Mesti, kuat-kuat dan tahan omongan orang. Gak semua apa yang orang bicarakan bisa kita telan mentah-mentah. Sebab, yang namanya komentar orang bisa saja hanya dari satu kaca mata penilaian tanpa melihat sisi yang lain, alias hanya mengandalkan pendapat mereka saja. Pandai-pandailah mengambil hikmah. Be strong, karena wanita tangguh gak bakal galau hanya dengan sebatas cuitan sinis orang.

Buat kalian yang sedang menunggu, sedang menanti jodoh, sabar (dan doa) dan tetap ikhtiar (berusaha). Insyaallah, mau cepat ataupun lambat, jodoh akan datang diwaktu yang tepat!

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun