Mohon tunggu...
Triyono Abdul Gani
Triyono Abdul Gani Mohon Tunggu... -

Deadly combination dari Jawa dan Sunda

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Anak Kita Memang Beda

6 Desember 2017   20:10 Diperbarui: 6 Desember 2017   20:17 481
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Banyak sekali ulasan yang menyangkut generasi milenial. Baik ulasan secara psikologis maupun pendekatan manajemen sumber daya manusia, karena sebagian generasi milenial yang lahir pada awal tahun 90 an sudah mulai memasuki usia kerja saat ini.

Mereka itu lahir bertepatan dengan lahirnya internet. Walaupun evolusi dari personal computer telah dimulai pada tahun 1980an, tapi world wide web booming pada tahun 1990an. TCP/ IP, SMTP, DNS adalah terminologi yang sangat akrab di telinga para milenial ini. 

Sebagai perbandingan ketika saya dilahirkan, TV merupakan hal yang sangat jarang. Bahkan untuk menonton TV berwarna sebagian harus nebeng menonton di tetangga. 

Generasi saya itu tidak bisa membayangkan hidup tanpa TV, radio, papan tulis dan kapur. Permainan pun kolektif tidak individu. Alat permainan kita buat sendiri. Buah jeruk juga bisa jadi mobil-mobil an. Tidak terbayangkan ternyata dunia bisa berubah seperti sekarang. 

Generasi anak kita, mereka tidak akan bisa membayangkan hidup tanpa internet. Tidak perlu mencari mitra untuk bisa main. Cukup duduk manis di rumah sudah bisa terhubung dengan lawan main dari seluruh penjuru dunia. Dengan semakin cepatnya koneksi, maka segalanya menjadi serba cepat dan instan. 

Mereka bisa bertanya apa saja kepada mesin yang bernama internet search engine. Mereka bisa meniru budaya rekan lain di belahan dunia lain. Mereka bisa adopsi apa yang terjadi di negara lain dengan cepat. The world is flat semakin mewujud. 

Cara kerja mereka sudah seperti itu. Internet sudah masuk ke dalam gaya hidup mereka. Kalau level generasi yang tua mungkin tidak bisa membayangkan hidup tanpa listrik. Tapi untuk generasi milenial listrik sudah given factor. Yang mereka mungkin tidak bisa hidup tanpa internet. 

Ketika saya membiasakan diri berkendara dengan GPS dan aplikasi bantuan. Pada saat kehilangan kedua alat tersebut, berkendara jadi kurang percaya diri. Keanehan ini terjadi saya sudah rasakan, padahal saya yang baru kenal dengan Gadget. Jadi Gadget bukan merupakan bagian hidup saya sejak kecil. Bagaimana halnya kalau anak kita yang sejak lahir sudah sangat tergantung internet. Kalau tidak ada internet, apakah akan seperti ikan kehilangan air?

Yang jelas, benturan akan terjadi apabila kaum milenial bekerja dalam situasi kerja dan manajemen lama. Apalagi manajemen perintah melalui telunjuk dan otoriter. Pasti akan timbul masalah. Lingkungan kerja akan sangat tidak kondusif bagi mereka. 

Ketika mereka menjadi pimpinan puncak di sebuah perusahaan, pasti akan terjadi perubahan :

  • mengubah cara kerja yang dianggap terlalu birokratis menjadi ramping dan cepat
  • budaya kerja perlu disesuaikan dengan yang kekinian
  • struktur organisasi dibuat ramping
  • penggunaan teknologi akan cukup masif

Mungkin masih banyak daftar perubahan yang akan terjadi. Yang jelas dengan generasi yang memiliki cara berfikir berbeda tentu memerlukan lingkungan yang juga berbeda. Ekosistem milenial akan diciptakan guna memperlancar kerja kaum milenial. Sementara kita-kita yang sudah lewat zaman nya, cukup mundur teratur "lengser keprabon, mandeg pandito". Siap berbagi pengalaman apabila diperlukan. (Try)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun