Mohon tunggu...
Triyono Abdul Gani
Triyono Abdul Gani Mohon Tunggu... -

Deadly combination dari Jawa dan Sunda

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Dunia dalam Genggaman

24 November 2017   14:29 Diperbarui: 24 November 2017   15:01 2170
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Inovasi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Jcomp

Apakah anda pernah mendengar bahwa hanya 10 persen dari otak manusia itu yang digunakan? Berarti 90 persen kapasitas otak manusia itu masih belum di manfaatkan. Katanya apabila kita mampu memanfaatkan seluruh kapasitas otak yang ada, maka kemampuan kita akan sangat hebat.

Tidak tertutup kemungkinan kita memiliki kemampuan telekinetis. Atau bahkan seperti kemampuan Professor X yang ada si film X Men. Professor X bahkan bisa mengambil alih kendali fikiran orang lain. 

Ternyata beberapa ahli menyatakan lain. Bahwa kapasitas otak yang selama ini dimanfaatkan hanya 10% itu hanya mitos. Pemanfaatan 10% itu hanya pada saat kita istirahat. Apabila bila melakukan kegiatan sederhana saja, maka otak kita berproses secara kompleks dan terjadi interaksi yang rumit di dalam otak kita. 

Ada analogi yang ingin saya bawa di dalam tulisan ini. Yaitu statement dari Emily Jones seorang profesor Blavatik School of Government, yang pakar di bidang perdagangan bebas, bahwa perdagangan microchip sangat perlu diawasi dengan ketat. Alasannya adalah bahwa microchip itu memiliki kemampuan luar biasa. Sangat mudah disalahgunakan. 

Dikatakan bahwa microchip yang ditanam di dalam HP itu memiliki kemampuan setara dengan alat kendali jarak jauh untuk remote peluncuran balistik nuklir. Jadi sebenarnya kita masih belum tahu lagi apa yang bisa dilakukan dengan microchip ini. Masih terbuka kemungkinan banyak fungsi yang bisa dilakukan dengan microchip yang disematkan di HP kita. Tidak hanya sekedar SMS, telepon atau menjalankan program lain. 

Jadi bisa dibayangkan betapa hebatnya kemampuan HP kita ini. Sekarang kita bisa melalukan hampir semua kegiatan dengan HP. Mulai dari bangun tidur sampai kita menjelang tidur. 

Kita bangun dengan alarm, kemudian mandi dengan iringan musik. Lalu berangkat kerja dengan bantuan program peta elektronik atau menggunakan aplikasi transportasi online. Kita juga bisa memantau kondisi di rumah dengan CCTV online. Makan siang, karena sibuk, pesan makanan melalui HP. Boss memberikan arahan dan konsultasi juga dengan HP. Mau nonton dan mencari hiburan lain melalui HP. Transfer dan cek tabungan juga melalui HP. Di negara lain melalukan pembayaran apapun juga melalui HP. 

Demikian banyak dan pentingnya HP kita ini. Makanya tidak berlebihan apabila kita bilang bahwa "dunia itu sekarang sudah ada di dalam genggaman kita" dalam bentuk alat kecil bernama smartphone atau HP. 

Situasi ini bisa kita manfaatkan lebih jauh. Apabila kita mau punya bisnis yang sukses, kita juga harus memasukan bisnis kita ke dalam HP. Ojek, taksi, jual barang, jasa lainnya semua bisa dimasukkan penawaran di dalam HP. HP ini menjadi kunci keberhasilan bisnis kita. 

Dengan pesatnya kemajuan teknologi Informasi dan teknologi komunikasi, akan banyak kejutan-kejutan. Beberapa waktu lalu kita harus cari ATM untuk topup kartu debet. Sekarang cukup dengan HP. Dengan teknologi 5G, mungkin bisa lebih banyak mengubah transaksi keuangan yang bisa dilakukan melalui HP. Makanya sekarang timbul isilah digital life atau digital social atau digital experience. Layanan - jasa (service) berubah bentuk menjadi pengalaman (experience), karena sudah menjadi bagian dari kehidupan kita. 

Di dunia ini selalu ada sisi baik dan buruk. Ternyata HP ini juga memiliki sisi buruk. Yaitu kita menjadi sangat tergantung atas keberadaan HP. Bahkan bisa sangat disibukkan dengan HP, kita bisa lupa terhadap dunia kita sebenarnya. HP ini katanya bisa mendekatkan yang jauh, tapi bisa menjauhkan yang dekat. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun