Mohon tunggu...
Agus Triyana
Agus Triyana Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Sebandel-bandelnya kita jangan pernah melawan sama orang tua cita-cita kalian mau jadi apa?

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Pembatas Belajar Jarak Jauh Di Masa Pandemi

16 Januari 2021   16:34 Diperbarui: 16 Januari 2021   16:34 111
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Sebelum saya menulis tentang pembelajaran online saya ingin memperkenalkan
biodata saya terlebih dahulu, saya agus triyana dari pakultas manajemen universitas
pamulang semester II. 

Saya disini akan menulis dan menceritakan pengalaman sayatentang belajar online dan bersangkut paut dengan keadaan sekarang yaitu corona atau covid 19. 

Untuk mempersingkat waktu mari kita mulai ke pembahasan materi Sebelum ada pandemi corona seperti sekarang ini kehidupan berjalan dengan
normal seperti biasa kita bekerja normal, bercengkrama dengan teman-teman dengan
normal, dan pemebelajaran atau kuliah pun berjalan dengan normal.  Akan tetapi semua
itu berubah, kita tidak hidup seperti biasanya. Teringat saya mengikuti kuliah tatap muka
hanya 2 kali dalam dua minggu yaitu, hari sabtu karena saya mengikuti kelas karyawan.
Setelah itu pemerintah mengumumkan bahwa negara kita terkena pandemi covid 19
serentak semua yang berkaitan dengan kegitan sehari-hari harus di batasi entah itu
kegiatan belajar mengajar, bekerja, dll. Kita harus berdiam diri di rumah selama kententuan pemerintah yang berlaku. 

Oleh karena itu pemebelajaran harus di lakukan
melalui online dimana kita harus menyelesaikan materi yang ada dalam situs kampus
yang berupa elerning tanya jawab dalam bentuk online. 

Secara garis besar menurut saya semua itu tidaklah efektip karena, mental kita tidaklah di latih untuk persentasi secara langsung di depan kelas atau khalayak dimana di ruangan itu ada dosen juga kita hanya untuk berpikir secara berdiam diri dirumah mengerjakan apa yang ada dalam situs tersebut yang membuat wawasan atau otak kita tidak berjalan atau berkembangseperti biasa kita belajar secara tatap muka. 

Mungkin untuk hitungan hari atau minggu
pembelajaran online ini sangatlah membantu bagi mereka yang sibuk denganpekerjaanya, akan tetapi setelah berbualan- bulan saat ini sangatlah membosankan.

Kita tidak mendaptkan ilmu yang lebih bahkan kita hanya di tugaskan mengerjakan tugas-tugas yang entah diri kita mengerti atau tidak namun itu semua persepsi terkaitdalam diri kita masing-masing menanggapinya. Saya, ingin mengeluh dengan kedaan seprti ini sangatlah tidak mungkin karena itu semua tidak menyelesaikan apa-apa. Saya hanya bisa menulis apa yang saya rasakan saat ini dengan tulisan ini saya memahami apa yang semua orang rasakan dimasa pandemi seperti ini, mereka sama halnya dengan saya yang ingin kehidupan kembali normal.

Dari corona ini kita dapat belajar bahwa kebersihan sangatlah penting dalam kehiduapan, dan belajar menghargai waktu. Mungkin, dulu kita hanya prioritas bekerja beragkat pagi pulang malam, kita jarang bercengkrama dengan keluarga karna ketika kita pulang mereka sudah terlelap tidur dan ketika kita berangkat mereka pun masih tertidur. Akan tetapi dengan adanya corona ini kita bisa lebih mengutamakan kerbersihan dan menghargai waktu bersama kelurga kita bisa bersenda gurau dengan yang mungkin sebelumnya tidak bisa di lakukan karena waktu yang membatasi untuk melakukan itu semua.

Akan tetapi kita lihat dari sisi lain corona ini banyak menghilangkan penghasilanseseorang karena banyaknya PHK masal dimana-mana, perusahaan atau pengusaha tidak bisa menggaji mereka karenapendapatanya merosot secara draatis. Dalam keadaan sperti ini banyak orang yang sudah prustasi dan memutar otak hanya untuk bertahan hidup bahkan banyak dari mereka yang melakukan tindak kriminal hanya untuk sesuap nasi karena saking susahnya mereka mengemban hidup yang berat dimasa sperti ini.

Yang saya khawatirkan saat ini dalam segipembeljaran online seperti saat ini
apabila terus-menerus sperti ini entah bagaimana generasi kita yang mendatang menjalani kehidupannya karena mentalnya sudah terjajah oleh teknologi yang dari hari ke hari semakin canggih sedangkan otak kita tidak mampu mengikuti perekembnganya hanya stak berdiam diri di situ-situ saja tanpa adanya perkembangan. Percuma nilai kita kita bagus tapi tingkat pengertian dan pemahan terhadap materi tidak mengerti atau memahaminya.

Mari sejenak kita tundukan kepala kita bersama dan mengangkat kedua telapak tangan kita kepada tuhan yang maha esa supaya pandemi ini cepat berlalu dan kita kembali dalam kehidupan normal seperti dahulu kala. Mungkin hanya itu saja yang bisa saya utarakan dan tulis. Kalau ada salah-salah kata mohon dimaafkan karena saya juga manusia yang tak luput dari kesalahan dan dosa.

Best Rengards,

Agus Triyana

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun