Mohon tunggu...
Triya Barokah
Triya Barokah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi yang butuh duit jajan

Yah oke

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Sindrom Patah Hati, Dianggap Sepele tapi Bisa Menyebabkan Kematian

6 Juni 2022   16:33 Diperbarui: 13 Juni 2022   09:37 301
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hal-hal seperti inilah yang kemudian menjadi sangat berbahaya bagi seseorang yang mengalami sindrom patah hati dan hanya sendiri tanpa memiliki seseorang atau tempat untuk mencurahkan apa yang tengah dia rasakan dan memperhatikannya.

Orang yang tengah mengalami sindrom patah hati terkadang logikanya tidak bekerja sesuai dengan semestinya. Hati dan pikirannya lebih sensitif daripada biasanya. Banyak pula kejadian di mana seseorang memutuskan mengakhiri hidupnya karena patah hati.

Sindrom patah hati banyak terjadi pada kaum perempuan. Pada perempuan perubahan kadar hormon, seperti estrogen dan progesteron, bisa memengaruhi bagian sistem saraf yang berhubungan dengan suasana hati. Hal ini kemudian berkaitan juga dengan meningkatnya risiko gangguan kesehatan mental, termasuk depresi. 

Kondisi ini juga dapat dipicu oleh penyakit fisik yang serius atau pembedahan. Orang dengan sindrom patah hati mungkin akan mengalami nyeri dada mendadak atau mengira mereka mengalami serangan jantung. 

Sindrom patah hati hanya mempengaruhi sebagian jantung, terkadang mengganggu fungsi pemompaan jantung yang biasa. Sisi jantung yang lain terus bekerja dengan baik atau bahkan mungkin memompa  (berkontraksi) lebih kuat.

Gejala biasanya mirip dengan serangan jantung skala kecil, meliputi rasa sakit di dada dan nafas pendek/berat. Sindrom patah hati dapat diobati. Sindrom patah hati biasanya pulih dengan sendirinya dalam beberapa hari atau minggu. Sindrom patah hati juga bisa disebut:

  • Stress Cardiomyopathy
  • Takotsubo Cardiomyopathy
  • Apical balloning syndrome

Pada dasarnya orang yang mengalami sindrom patah hati tidak akan sampai menyebabkan kematian. Namun efek dari sindrom patah hati tersebutlah yang dapat mengganggu sistem tubuh manusia. Contoh efek dari sindrom patah hati terhadap tubuh manusia yaitu:

  • Cadangan cairan ke paru-paru (edema paru)
  • Tekanan darah rendah (hipotensi)
  • Detak jantung tidak teratur (aritmia)
  • Gagal jantung
  • Gumpalan darah terbentuk di dalam jantung karena melemahnya otot jantung

Untuk mencegah terjadinya lagi sindrom patah hati, banyak penyedia layanan kesehatan merekomendasikan pengobatan jangka panjang dengan beta blocker atau obat serupa yang menghalangi efek hormon stres yang berpotensi merusak pada jantung.

Beberapa orang yang mengalami stres kronis mungkin memiliki peningkatan risiko sindrom patah hati. Mengambil langkah-langkah untuk mengelola stres emosional dapat meningkatkan kesehatan jantung dan dapat membantu mencegah sindrom patah hati.

Jadi hati-hati untuk yang tengah patah hati jangan sampai berlarut-larut dalam rasa sakit. Segera minta pertolongan jika muncul gejala2 seperti sesak napas, dada terasa penuh, & nyeri dada, terutama yg muncul ketika baru saja mengalami kondisi stress berat.

Dan juga jangan menyepelekan perasaan orang lain, karena kita tidak akan tahu apa yang akan terjadi pada seseorang tersebut ketika kita secara langsung maupun tidak langsung menyakiti perasaannya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun