Mohon tunggu...
Triwibowo Probo Sukarno
Triwibowo Probo Sukarno Mohon Tunggu... Guru - Konselor Sekolah

Bimbingan dan Konseling | SMPN 1 Jatirogo, Tuban | Pernah ditugaskan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI sebagai Pendidik daerah 3T di Kabupaten Boalemo, Gorontalo

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Bukan Hanya Kecerdasan, Perhatikan 5 Hal Penting Ini Agar Lulus Tes CPNS!

19 November 2019   06:53 Diperbarui: 19 November 2019   06:57 663
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Rekrutmen CPNS (sumber gambar: tirto.id)

Menjadi Pegawai Negeri Sipil (PNS) memiliki daya pikat bagi sebagian besar masyarakat Indonesia. Tahun berganti, zaman berubah, dan kemajuan makin berkembang, tetapi masyarakat diwarisi minat yang cukup tinggi untuk menjadi PNS oleh pendahulu-pendahulunya sejak puluhan tahun yang lalu. Terbukti, pada rekrutmen CPNS 2018 tahun lalu 5 juta pelamar memperebutkan 238.015 kursi CPNS dari berbagai formasi.

Tahun ini, pemerintah melalui Badan Kepegawaian Negara kembali membuka rekrutmen CPNS dengan kuota sebesar 254.173 pegawai. Jumlah ini lebih besar jika dibandingkan tahun sebelumnya. Namun dengan prioritas yang sama yakni tertinggi untuk posisi tenaga pendidikan dan kesehatan.

Berkaca dari keberhasilan sistem tahun 2018, di tahun ini pemerintah masih menggunakan sistem dan tahap yang sama. Rekrutmen CPNS dilaksanakan secara trasparan dan jauh dari praktik nepotisme jika dibandingkan dengan sistem beberapa tahun silam. Misalnya: Seleksi menggunakan CAT (Computered Assist Test) yang memungkinkan soal ujian tidak dapat bocor kepada pihak tertentu, selain itu peserta tes juga bisa langsung mengetahui hasil skornya, serta hasil skor peserta lainnya setelah tes berlangsung melalui layar yang ditampilkan di luar ruang tes.

Dengan perubahan sistem tersebut, pemerintah nampaknya benar-benar serius menyeleksi calon pegawai negeri sipil melalui praktik yang bersih dan merekrut mereka yang memiliki skill dan kompetensi. Ternyata pintar saja tidak cukup membantu anda lolos tahap demi tahapnya. Setidaknya 5 hal sepele ini juga bisa menjadi strategi jitu mendapatkan hasil yang terbaik. Apa saja itu?

Cermati petunjuk administratif yang dipersyaratkan

Sebelum website sscn.go.id dibuka, instansi yang membuka lowongan selalu mengunggah informasi di laman resminya. Di laman ini kita bisa mengakses informasi berkaitan dengan jumlah lowongan, jabatan yang dibutuhkan, kualifikasi, persyaratan administratif, serta informasi yang dianggap penting. Anda harus benar-benar cermat membaca detail persyaratan tiap butirnya. Hati-hati, instansi satu dengan lainnya bisa berbeda-beda, oleh karena itu jangan mengandalkan "katanya", tetap fokus pada persyaratan yang telah ditetapkan instansi pilihan Anda.

Misalnya, pada formasi cumlaude kualifikasi yang dipersyaratkan adalah lulusan dari kampus terakreditasi A dan program studi terakreditasi A. Jika Anda tidak memenuhi kriteria, jangan coba-coba melamar di jalur tersebut. Secara administratif mungkin sistem tetap akan menerima sertifikat akreditasi Anda, tetapi seperti yang sudah-sudah, Anda bisa didiskualifikasi sekalipun Anda telah sampai di tahap pemberkasan akhir. Jika mengalami kesulitan atau kebingungan, Anda bisa menghubungi narahubung yang tersedia baik melalui telepon maupun surat elektronik (e-mail).

Kenali karakteristik instansi

Terlepas dari Anda harus memilih instansi di kota tertentu sesuai kemauan orang tua atau keluarga, mengenali karakteristik instansi juga merupakan strategi yang baik. Anda perlu mengetahui bagaimana instansi yang Anda minati? Bagaimana akses menuju lokasi tersebut? Berapa jumlah lowongan yang tersedia di instansi tersebut? Berapa jumlah lowongan yang tersedia di kota tersebut?

Jika di kota yang akan Anda tuju hanya ada sedikit sekali lowongan, sementara Anda perkirakan masyarakat di kota tersebut banyak yang memenuhi kualifikasi, berarti persaingan semakin ketat. Kenali pula bagaimana lokasi instansi tersebut? Misal, pada umumnya instansi yang berada di daerah perkotaan lebih banyak peminat dibandingkan instansi di pedesaan. Jika Anda yakin dengan kemampuan Anda, sah-sah saja Anda memilih instansi yang pelamarnya banyak.

Fokus pada kisi-kisi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun