Mohon tunggu...
Tri Wahyu
Tri Wahyu Mohon Tunggu... Guru - SMKN 2 Donorojo

Pendidik di SMKN 2 Donorojo

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Penggunaan Project Based Learning untuk Meningkatkan Kemampuan Numerasi Siswa

9 Desember 2022   09:41 Diperbarui: 9 Desember 2022   10:22 254
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

 Kondisi yang menjadi latar belakang masalah:

Literasi  numerasi  adalah  pengetahuan  dan  kecakapan  untuk  menggunakan  berbagai macam angka dan simbol terkait dengan matematika dasar untuk memecahkan masalah praktis dalam  kehidupan  sehari-hari  lalu  menganalisis  informasi  yang  ditampilkan  dalam  berbagai bentuk  serta  menginterpretasi  hasil  analisis  untuk  memprediksi  dan  mengambil  keputusan (Kemdikbud,  2017). 

 Secara  sederhana,  numerasi  dapat  diartikan  sebagai  kemampuan  untuk mengaplikasikan konsep bilangan dan keterampilan operasi hitung di dalam kehidupan sehari-hari (misalnya, di rumah, pekerjaan, dan partisipasi dalam kehidupan masyarakat dan sebagai warga  negara)  dan  kemampuan  untuk  menginterpretasi  informasi  kuantitatif  yang  terdapat  di sekeliling kita. Kemampuan ini ditunjukkan dengan kenyamanan terhadap bilangan dan cakap menggunakan  keterampilan  matematika  secara  praktis  untuk  memenuhi  tuntutan  kehidupan. Kemampuan  ini  juga  merujuk  pada  apresiasi  dan pemahaman  informasi  yang  dinyatakan secara matematis, misalnya grafik, bagan, dan tabel.

Kenyataan  yang terjadi  pada  siswa  yaitu  seringkali  siswa  tidak  dapat  menerapkan  pengetahuan  matematika mereka  di  bidang  lain  secara  langsung  menunjukkan  adanya  suatu  kebutuhan  bahwa  semua guru perlu memfasilitasi proses tesebut

Praktek ini penting untuk dibagikan karena dapat menimbulkan dampak yang sangat besar dalam proses pembelajaran yaitu :

  • Dengan menerapkan model PjBL dan metode pembelajaran yang bervariasi, siswa sangat antusias dalam mengikuti proses pembelajaran mulai dari pendahuluan, inti, simpulan dan sampai dengan refleksi serta penutup.
  • Media dan Alat/Bahan Pembelajaran lebih inovatif dan
  • tidak monoton sehingga menarik perhatian siswa/tidak
  • membosankan.
  • Proses bembelajaran lebih tersetruktur.
  • Pembelajaran berpusat pada peserta didik.
  • Guru berperan sebagai fasilitator
  • Saat proses pembelajaran berlangsung siswa lebih fokus.
  • Pembelajaran lebih menarik.
  • Tercapainya tujuan pembelajaran sesuai dengan yang  direncanakan

 

Yang menjadi peran dan tanggung jawab saya dalam praktek ini yaitu :

  • Peran saya dalam praktik ini adalah sebagai guru, tanggung jawab saya dalam praktik ini adalah membuat RPP, bahan ajar, media pembelajaran, menyiapkan alat dan bahan, LKPD, evaluasi dan melaksanakan pembelajaran sesuai dengan perangkat yang telah dibuat.

Yang menjadi tantangan untuk mencapai tujuan yaitu :

  • Kemampuan dasar matematika siswa rendah, terkait perkalian, pembagian, bilangan bulat
  • kemampuan dasar siswa terkait numerasi kurang, karena di jenjang sebelumnya siswa tidak dituntut untuk mengahapalkan dasar-dasar matematika seperti perkalian dan pembagian
  • Persepsi siswa bahwa matematika sulit

Yang terlibat yaitu :

Siswa sebagai sentral dalam proses pembelajaran

Guru sebagai fasilitator dan motivator

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun