Mohon tunggu...
Tri Susilowati
Tri Susilowati Mohon Tunggu... Lainnya - mahasiswa uin walisongo

jangan lupa tersenyum dan bersyukur

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Perubahan Sosial akibat Semakin Canggihnya Teknologi, Terutama Smartphone

11 Mei 2020   07:59 Diperbarui: 8 Juni 2021   16:51 20673
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Perubahan Sosial akibat Semakin Canggihnya Teknologi (unsplash/christian wiediger)

Perubahan akan selalu berjalan dan pasti akan terjadi, kita mau atau tidak semua akan terus berjalan,entah cepat atau lambat. Hanya bagaimana kita meresponnya, kita akan mengikuti perubahan tersebut atau hanya diam saja atau bahkan menolak akan perubahan. 

Perubahan dapat memberikan kita manfaat, namun juga dapat membuat kita terlena Perubahan sosial akibat dari perkembangan zaman terutama semakin canggihnya teknologi di era sekarang ini juga memberi dampak positif maupun negatif.  

Perubahan sosial menurut John Luwis Gillin dan John Philip Gillin adalah perubahan yang terjadi sebagai suatu variasi dari cara hidup yang telah diterima karena adanya perubahan kondisi geografi, kebudayaan material, komposisi penduduk, ideologi, maupun adanya difusi atau penemuan-penemuan baru dalam masyarakat. 

Sedangkan perubahan sosial menurut Prof. Dr. M. Tahir Kasnawi adalah suatu proses perubahan, modifikasi, atau penyesuaian-penyesuaian yang terjadi dalam pola hidup masyarakat, yang mencakup nilai-nilai budaya, pola perilaku kelompok masyarakat, hubungan-hubungan sosial ekonomi, serta kelembagaan-kelembagaan masyarakat, baik dalam aspek kehidupan material maupun nonmateri.

Secara harfiah teknologi berasal dari bahasa Yunani, yaitu "tecnologia" yang berarti pembahasan sistematik mengenai seluruh seni dan kerajinan. Istilah tersebut memiliki akar kata "techne" dalam bahasa Yunani kuno berarti seni (art), atau kerajinan (craft). 

Baca juga : Pengaruh Media Sosial Bagi Perubahan Sosial Masyarakat

Dari makna harfiah tersebut, teknologi dalam bahasa Yunani kuno dapat didefinisikan sebagai seni memproduksi alat-alat produksi dan menggunakannya. Definisi tersebut kemudian berkembang menjadi penggunaan ilmu pengetahuan sesuai dengan kebutuhan manusia. 

Teknologi dapat pula dimaknai sebagai "pengetahuan mengenai bagaimana membuat sesuatu (know-how of making things) atau "bagaimana melakukan sesuatu" (know-how of doing things), dalam arti kemampuan untuk mengerjakan sesuatu dengan nilai yang tinggi, baik nilai manfaat maupun nilai jualnya (Ngafifi, 2014: 36).

Kemajuan teknologi memberikan manfaat dalam berbagai bidang, kemajuan teknologi akan terus terjadi kerena pengetahuan juga semakin meningkat, pendidikan juga semakin baik. 

Pendidikan baik maka bidang yang lain akan mengikuti seperti dalam bidang ekomoni maupun sosial. Pengetahuan meningkat maka munculnya inovasi-inovasi baru dan mempermudah kerja manusia. 

Kemunculan handphone dari tahun ke tahun semakin meningkat, yang awalnya hanya dapat digunakan untuk SMS dan telpon kemudian sekarang dapat digunakan dalam segala hal seperti komputer atau laptop. Semakin canggihnya smartphone dapat berdampak positif maupun negatif untuk masyarakat itu sendiri.

Baca juga : Konversi Lahan Pertanian Menjadi Sektor Bisnis Sebagai Dampak Perubahan Sosial Budaya

Semakin canggihnya smartphone solidaritas antar individu juga berkurang, yang mana bisa saya rasakan sendiri pada masa kecil begitu banyak permainan tradisonal dan banyak teman dan kedekatannya begitu erat, namun bisa kita lihat bahwa sekarang anak-anak sejak kecil sudah diberikan handphone dan menggunakan game online. 

Maka dengan fenomena tersebut bisa kita lihat pertemanan hanya dalam dunia maya, bisa kita katakan yang dekat terasa jauh, yang jauh terasa dekat. Semakin canggihnya teknologi atau smartphone permainan tradisional mulai luntur. 

Kita sebagai generasi milenial seharusnya dengan bijak dapat memilah dan mempertahankan permainan tradisional dengan cara mengajak anak-anak yang ada di sekitar lingkungan kita entah sanak saudara atau anak tetangga untuk bermain bersama dan dapat mengurangi kecanduan pada handphone. 

Kemudian adanya kecanggihan smartphone juga berdampak pada pola pikir seseorang, yang mana mengakibatkan mereka malas, malas dalam hal berpikir maupun bertindak. Dalam era sekarang para generasi milenial hanya ingin yang instan-instan saja, sedikit bekerja namun ingin hasil yang memuaskan. 

Dengan semakin canggihnya smartphone para siswa maupun mahasiswa memanfaatkan dengan copypaste di internat untuk mengerjakan tugas-tugas yang diberikan oleh guru maupun dosen mereka. Dengan begitu otak mereka sulit untuk diajak berpikir kritis. 

Baca juga : Perubahan Sosial Masyarakat di Era Pandemi

Kemudian bisa kita lihat juga dalam handphone terdapat berbagai aplikasi yang memudahkan kerja mereka misalnya dalam hal memesan makanan, mereka hanya tinggal pencet kemudian datang dengan sendirinya. Hal tersebut memicu sifat malas seseorang, kemandirian individu juga mulai berkurang.

Semakin canggihnya smartphone tidak semata-mata berdampak negatif tetapi juga berdampak positif. Dalam hal positif bisa kita lihat yang awalnya ketika pesan tiket kereta atau transportasi lain harus datang ke tempat pembelian tiket, namun sekarang kita dapat memesan tiket melalui smartphone masing-masing. 

Kemudian ketika kita rindu dengan sanak keluarga yang tinggal di luar kota atau luar negeri, kita hanya perlu video call melalui handphone masing-masing dan kita dapat sedikit mengurangi kerinduan tersebut, tidak hanya itu kita juga dapat melihat aktivitas apa yang sedang mereka lakukan. 

Contoh lain bisa kita ketahui juga apabila ingin mentransfer uang ke seseorang kita tidak perlu datang ke bank ataupun ATM, cukup menggunakan smartphone kita. 

Kemudian dalam hal memesan barang-barang entah perabotan rumah ataupun kebutuhan yang lainnya, kita juga dengan mudah dapat memesan barang tersebut menggunakan smartphone yang kita miliki. Kemudian smartphone juga dapat digunakan sebagai remote, entah remote televise, ac maupun lcd. Jadi kita tidak perlu kemana-mana membawa remote, cukup menggunakan handphone kita masing-masing.

Semakin canggihnya smartphone berdampak positif atau negatif itu tergantung individu masing-masing. Kita sebagai generasi milenial seharusnya dapat menggunakan smartphone dengan bijak. 

Kapan kita perlu memakai dan kapan kita perlu berpikir sendiri. Jangan dengan adanya kemudahan membuat kita bermanja-manjaan, kita harus tetap mandiri dan terus berkarya agar tidak hanya sebagai penikmat semata, tapi sebagai pembuat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun