Mohon tunggu...
Humaniora

Penyebab Kesulitan Belajar Matematika

10 April 2018   23:13 Diperbarui: 15 April 2018   10:59 4528
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Pembelajaran Matematika di sekolah tidak bisa lepas dari sifat-sifat matematika yang abstrak dan sifat perkembangan intelektual siswa yang kita ajar. Oleh karena itulah kita perlu mempertahankan beberapa sifat atau karakteristik pembelajaran matematika di sekolah, yaitu bertahap dengan maksud di mulai dari hal sederhana menuju hal yang komplek (lebih sulit), mengikuti metode spiral dengan memperkenalkan konsep baru dengan memperhatikan konsep sebelumnya yang telah dipelajari, menekankan pola piker deduktif, serta menganut kebenaran konsistensi

Menurut Hamalik (1982: 139), hal-hal yang mengakibatkan kegagalan atau setidak-tidaknya menjadikan gangguan dalam kemajuan belajar disebut sebagai kesulitan belajar. Selanjutnya kesulitan belajar diartikan oleh Soleh (1999: 35) sebagai kendala-kendala yang menyebabkan ketidakberhasilan dalam belajar. Jadi dapat dikatakan kesulitan belajar adalah kendala-kendala yang menyebabkan ketidakberhasilan dalam belajar dan mengakibatkan kegagalan atau setidak-tidaknya menjadikan gangguan dalam kemajuan belajar.

Menurut Soleh (1999: 34) karakteristik matematika, yaitu objeknya yang abstrak, konsep dan prinsipnya berjenjang, dan prosedur pengerjaannya banyak memanipulasi bentuk-bentuk ternyata menimbulkan kesulitan dalam belajar matematika. Dalam kenyataannya pembelajaran matematika disekolah masih banyak siswa yang mengalami kesulitan dalam menyelesaikan soal. Berikut ini beberapa penyebab kesulitan belajar matematika yang sering dialami siswa :

1. Fakta 

Fakta merupakan perjanjian atau pemufakatan yang dibuat dalam matematika, misalnya lambang, nama, istilah, serta perjanjian. Kesulitannya yang sering dialami siswa karena matematika penuh dengan simbol atau lambang, serta istilah-istilah yang asing di telinga mereka, sehingga sulit bagi siswa untuk menerima simbol serta istilah yang baru mereka dengar. Hal ini tentu sangat bertolak belakang dengan pikiran kebanyakan dari kita yan terbiasa berpikir mengenai objek-objek yang kongkrit. Sehingga, ketika siswa di ketemukan dengan matematika yang sifatnya abstrak mereka pun sulit untuk menerima serta memahaminya.

2. Konsep

Konsep merupakan pengertian abstrak yang memungkinkan seseorang menggolong-golongkan objek atau peristiwa (Mohammad Soleh, 1999: 8). Pada aspek kognitif merupakan aspek yang berkaitan dengan nalar atau proses berpikir, yaitu kemampuan dan aktivitas otak untuk mengembangkan kemampuan rasional. Dalam aspek kognitif mencakup hal pengetahuan yang mengacu pada kemampuan untuk mengingat materi yang telah dipelajari mulai dari awal hingga akhir. Juga kemampuan mengingat konsep proses, metode serta struktur. Pemahaman suatu hal yang telah dipelajari. Penerapan materi yang telah dipelajari dalam kondisi nyata Hubungannya dengan kesulitan belajar matematika pada aspek pemahaman, lemah dalam menerjemahkan soal serta dalam meyelesaikan tahapan-tahapan dalam menjawabnya. Siswa kurang memahami konsep setiap materi secara benar, dan kemampuan mengingat konsep proses, metode serta struktur kurang cermat. Sehingga, dalam setiap pengerjaan soal siswa merasa kesulitan karena kurangnya penguasaan materi serta proses-proses/langkah-langkah yang harus di kerjakannya dalam setiap menjawab soal.

3. Prinsip 

Prinsip yaitu pernyataan yang menyatakan berlakunya suatu hubungan antara beberapa konsep. Pernyataan itu dapat menyatakan sifat-sifat suatu konsep, atau hukum-hukum atau teorema atau dalil yang berlaku dalam konsep itu (Soleh, 1999: 8). Prinsip dalam matematika dapat berupa teorema atau dalil. Teorema adalah suatu pernyataan matematika yang dirumuskan secara logika dan dibuktikan.. Hubungannya dalam kesulitan belajar matematika, umumnya siswa hanya mengetahui rumus dan cara mengerjakannya, tetapi mereka tidak paham bagaimana rumus terbsebut terbentuk serta kegunaan dari mempelajari materinya serta rumus tersebut.

4. Skill

Skill merupakan prosedur mempercepat pengerjaan, namun tetap di dasari logika yang benar (Soleh, 1999: 8). Prosedur dalam matematika adalah langkah atau urutan atau cara yang digunakan untuk menyelesaikan tugas-tugas matematika yang mencakup langkah demi langkah dalam melakukan tugas.Hubungannya dalam kesulitam belajar matematika adalah siswa yang lambat dalam menggunakan operasi dan prosedur, maka akan menghambat pengerjaan kemampuannya dalam memecahkan matematika.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun