Mohon tunggu...
trisna wati
trisna wati Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswi IAIN Langsa

mahasiswi iain langsa jurusan hukum tatanegara islam

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Pertahanan Petani Karet pada Masa Pandemi Covid-19

20 April 2021   13:16 Diperbarui: 20 April 2021   15:02 170
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto: Dokumentasi Pribadi

Banyaknya pekerjaan-pekerjaan yang terguncang akibat pandemic covid-19, dari perusahaan besar, perusahaan kecil, pedagang, karyawan, bahkan petani sekali pun ikut merasakan dampak pandemic covid-19.

Badan pusat statistic (BPS) mengungkapkan bahwa ekspor pertanian pada masa pandemi covid-19 ini mengalami guncangan hebat sehingga membuat anjloknya harga pasar.

Dari data yang banyak tersebar di social media atau bahkan surat kabar digital seperti internet atau pun lainnya inflasi pada bulan mei 2020 beradap ada posisi terendah saat ini, salah satunya karena kebutuhan ketersediaan pangan pada idul fitri ataupun perayaan-perayaan besar lainnya. Terpuruknya perekonomian Indonesia dan global akibat pandemi Covid-19 berdampak signifikan pada ketersediaan lapangan kerja.

Pekerjaan yang sangat merasakan dampak dari pandemi covid-19 iniantara lain pedagang, petani karet, konstruksi, jasa dan karyawan kontrak. Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) memperkirakan jumlah pengangguran terbuka di Indonesia akan melonjak keangka 12,7 juta orang pada 2021.

Dirasakan atau tidak, pandemi covid-19 menguji sesorang dalam aspek kehidupan, mulai dari personal hingga ke keluargaan. Jika ditelusuri lebih jauh petani sayur dan petani padi memiliki peluang yang lumayan besar dalam mengatasi pengangguran dan juga covid-19.

Laju pertumbuhan penduduk yang semakin tinggi berbanding lurus dengan tinggi nya kebutuhan pangan. Peningkatan produksi pangan harus tercapai dari segi kuantitas maupun kualitas, terlebih pada situasi pandemi. Ketersediaan pangan yang cukup dan berkualitas sangat penting dalam menjaga ketahanan tubuh agar tidak rentan dengan risiko penularan Covid-19.

Kebutuhan pangan yang kini semakin meningkat tentu menggerakkan basis-basis produksi ,roda prekonomian berjalan dengan lancar karena adanya proses produksi dan konsumsi. Artinya banyak  yang lebih mengutamakan untuk mengonsumsi pangan yang sehat seperti sayur-mayur dan makanan-makanan bergizi lainnya yang membuat proses produksi terus berlangsung dan berkembang sangat pesat.

Pertanyaannya, jika pekerjaan pertanian menawarkan solusi dalam mengatasi pandemi covid-19, siapkah mereka yang membtuhkan pekerjaan untuk bertahan hidup beralih profesi menjadi petani sayur dan padi karena harus bertahan hidup.

Karena Generasi muda saat ini memiliki persepsi menjadi petani bukanlah pekerjaan idaman. Tren pencarian kerja generasi tersebut mayoritas pada sektor manufaktur, jasa, dan ekonomi  digital.

Masyarakat masih memandang sektor pertanian hanya identik dengan sawah dan padi. Cakupan sektor pertanian termasuk petani karet yang berada di gampong sukajadi makmur kota langsa , banyak petani karet yang terkena dampak covid-19. Karena anjloknya nilai jual karet banyak petani karet yang beralih profesi menjadi petani sayur, karena kalo Cuma bekerja sebagai petani karet tidak akan bisa mencukupi kebutuhan pokok, mengingat harga karet yang naik turun tak menentu, apalagi saat ini kebutuhan pokok terus bertambah dengan adanya pembelajaran daring  yang disebabkan pandemi covid-19.

Dari yang kita ketahui semenjak covid-19 dinyatakan sebagai pandemi di seluruh dunia pembelajaran ngajar mengajar yang biasanya di lakukan di sekolah harus dipindahkan kerumah masing-masing melalui aplikasi tatap muka secara online yang harus membeli paket  internet dan lainnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun