Mohon tunggu...
Trisia Nuzulul Prastika
Trisia Nuzulul Prastika Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya adalah mahasiswi S1 Farmasi Universitas Airlangga

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Fenomena FOMO sebagai Akibat dari Kecanduan Media Sosial yang Berujung pada Tindak Kriminalitas

24 Mei 2023   21:05 Diperbarui: 24 Mei 2023   21:24 890
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Istilah FOMO mungkin sudah tidak asing terdengar di telinga kita sebab istilah ini kini ramai menjadi perbincangan, terutama di kalangan Gen Z. Generasi  Z  merupakan  generasi  yang  aktif  dalam  penggunaan  internet,  mereka  menerima media  sosial  sebagai sesuatu  yang  taken  for  granted  (sesuatu  yang  sudah  biasa) (Pratikto  & Kristanty, 2018). 

Dalam kehidupan sehari-hari, generasi Z terbiasa menggunakan internet sebagai alat untuk berkomunikasi, baik komunikasi interpersonal maupun komunikasi antar kelompok. Jadi, dari sini dapat disimpulkan jika generasi Z adalah generasi muda yang tidak pernah mengenal kehidupan tanpa teknologi.

FOMO atau singkatan dari Fear of Missing Out adalah suatu fenomena ketika seseorang merasa takut tertinggal karena tidak mengikuti aktivitas tertentu yang sedang menjadi trending topic dan banyak dibicarakan oleh masyarakat. 

Rasa takut tertinggal ini mengacu pada pengalaman menyenangkan teman atau kelompok sebaya, sehingga muncul keinginan dari dalam diri untuk mewujudkan pengalaman-pengalaman tersebut. 

Hodkinson & Poropat (2014) menyatakan bahwa Fear of Missing Out (FOMO) adalah rasa ketakutan individu akan ditinggalkan dan kehilangan momen yang dialami seseorang. 

Sementara Alt dan Boniel-Nissim (2018) mendefinisikan Fear of Missing Out (FOMO) sebagai kecemasan, di mana seseorang memaksa dirinya untuk khawatir akan kehilangan kesempatan untuk interaksi sosial, momen berharga, atau peristiwa memuaskan lainnya. 

Dari beberapa pendapat ahli tersebut, dapat disimpulkan bahwa FOMO adalah kecenderungan individu untuk selalu terhubung dengan orang lain karena khawatir akan kehilangan suatu momen.

Salah satu pemicu terbesar timbulnya FOMO adalah media sosial. Perkembangan teknologi membuat pertukaran informasi dari segala penjuru dunia menjadi lebih mudah. Media sosial seolah merobohkan dinding pembatas di antara kita semua, sehingga segala informasi bisa tersebar luas tanpa terbatas ruang dan waktu. 

Berdasarkan survei yang telah dilakukan oleh Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) di tahun 2017, pengguna internet di Indonesia mencapai 143, 26 juta jiwa atau setara 54,7% dari total populasi masyarakat di Indonesia. Salah satu situs yang paling diminati oleh masyarakat Indonesia dari internet ini adalah situs media sosial. 

Melalui data We are social Hootsuite di tahun 2019, pengguna aktif sosial media di Indonesia meningkat signifikan dengan jumlah 130 juta pengguna yang setara dengan 48% dari populasi masyarakat Indonesia. Data ini kemudian meningkat sebesar 20% dari data sebelumnya  menjadi 150 juta pengguna atau setara dengan 56% jumlah penduduk Indonesia.

Melalui media sosial, kita bisa membagikan pengalaman menarik kita kepada semua orang, sehingga tidak dapat menutup kemungkinan akan menarik perhatian khalayak ramai untuk melakukan hal yang sama dan pada akhirnya memicu timbulnya FOMO. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun