Mohon tunggu...
Try Raharjo
Try Raharjo Mohon Tunggu... Foto/Videografer - Orang Republik

Subscribe ya dan like channel YouTube punyaku youtube.com/c/indonesiabagus

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Lebaran Berlalu, Tradisi Berbagi Jangan Berhenti

25 Mei 2021   07:49 Diperbarui: 25 Mei 2021   17:16 380
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Suciatin (kiri) dan pengrajin tas anyaman. | Dokpri

Semua tentu dilakukan sesuai dengan kemampuan sang dermawan. Pada hakikatnya bukan tentang isi dari bingkisan tersebut, karena yang lebih utama tentu adalah keikhlasan dan niat baiknya untuk semata mengharapkan pahala berkah dan rahmat dari Tuhan Yang Maha Esa.

Tradisi berbagi parsel semacam itu menjamur pada saat menjelang tiba Idul Fitri yang lalu. Hal ini pada satu sisi lain merupakan peluang kerja yang cukup menarik. Seperti misalnya yang dilakukan oleh Suciatin warga Kelurahan Bobosan di Kecamatan Purwokerto Barat, Kabupaten Banyumas, Provinsi Jawa Tengah.

Suciatin (kiri) dan pengrajin tas anyaman. | Dokpri
Suciatin (kiri) dan pengrajin tas anyaman. | Dokpri

Bekerja sama dengan beberapa pengusaha, di antaranya pengrajin tas anyaman ia membuat parsel berisi beras, minyak goreng, gula, biskuit, teh, dll. dan ditempatkan di sebuah tas anyaman hasil kerajinan tangan.

Suciatin yang juga koordinator Paguyuban Pelaku Usaha Banyumas (PPUB) mengaku bahwa dirinya berhasil meraih omzet penjualan hingga sekitar Rp 30 juta pada Lebaran tahun ini. Ia berhasil memasarkan bingkisan lebaran yang harganya per paket sekitar Rp100 ribu sampai Rp150 ribu itu melalui media sosial dan hubungannya yang cukup luas.

Kesuksesan ini juga berkat dukungan dari komunitasnya yaitu Paguyuban Pelaku Usaha Banyumas (PPUB) dan komunitas Beli Beli Tangga Dhewek yang dikelola bersama dengan teman-temannya.

Tradisi berbagi harus dilestarikan


Dalam hal membagikan parsel atau bingkisan sembako untuk kaum dhuafa atau orang-orang yang membutuhkan bantuan, kerjasama menjadi kunci dari keberhasilan kegiatan berbagi agar bingkisan tersebut dapat tersalurkan secara tepat kepada orang-orang yang benar-benar membutuhkan.

Saat bingkisan diterima oleh orang yang tepat maka tentu kebahagiaan itu dapat memberikan kebahagiaan pula bagi para donatur, di samping pahala berkah dan rahmat dari Allah SWT yang tentu akan diterima oleh para pemberi.

Parsel atau bingkisan sembako menjadi salah satu cara menyentuh orang-orang di sekitar kita yang kurang beruntung atau yang terdampak oleh pandemi. Parsel juga dapat dijadikan sebagai cara untuk membantu saudara kita yang membutuhkannya dalam memenuhi kebutuhan hidup, terlebih pada masa pandemi Covid-19 seperti saat ini.

Ketika Lebaran telah berlalu, semangat dan keikhlasan untuk berbagi semestinya terus dijaga dan dipelihara agar selalu hidup di tengah masyarakat kita.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun