Mohon tunggu...
Try Raharjo
Try Raharjo Mohon Tunggu... Foto/Videografer - Orang Republik

Subscribe ya dan like channel YouTube punyaku youtube.com/c/indonesiabagus

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Melihat Jejak Sejarah Pengaruh Paku Buwana X di Cilacap

20 Maret 2021   09:43 Diperbarui: 20 Maret 2021   10:14 939
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Penulis (ketiga dari kiri) dan kawan-kawan di depan pintu masuk kawasan Gua Masigit Sela (17/3). | Dokpri

"Kami dari Goramas bekerjasama dengan tokoh masyarakat Kampunglaut ingin berperan serta membangun perekonomian warga, khususnya pada sektor pariwisata. Hari ini kami mengunjungi beberapa titik lokasi untuk mempelajari peluang yang bisa ditawarkan kepada masyarakat," demikian kata Pak Sukirlan ketua Goramas, saat berbincang dengan penulis di atas perahu. Hal senada juga dikatakan oleh Pakde Gobed sesepuh Goramas.

"Kawasan Segara Anakan memiliki hutan bakau dan situs sejarah yang bila dikelola secara profesional akan meningkatkan pendapatan di sektor pariwisata, untuk mendukung perekonomian warga setempat yang selama ini banyak mengandalkan sektor perikanan dan pertanian," katanya.

Gua Masigit Sela, Objek Wisata di Kampunglaut

Kami mengunjungi sebuah petilasan atau jejak sejarah yang merupakan objek wisata religi, yaitu Gua Masigit Sela di Desa Ujungalang Kecamatan Kampunglaut.

Kawasan yang dikenal juga dengan nama Pejagan ini memiliki arti sebagai tempat untuk berjaga. Sesuai namanya, Kampunglaut secara historis dikenal sebagai salah satu titik penting dalam sejarah pertahanan kerajaan Nusantara untuk menghalau perompak dan bajak laut.

Dalam salah satu laporan penelitian kolaborasi dosen dan mahasiswa Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka (Sumber, 2017) disebutkan bahwa Kasunanan Surakarta pernah mengirim wiratama dalam tiga kelompok. Yaitu Ki Jagapraja yang bertanggung jawab mencegah kedatangan perompak dan bajak laut dari timur dengan wilayah pertahanan di ujung tenggara Cilacap (Congot Wetan), Ki Jagalaut untuk menjaga keamanan wilayah tengah termasuk kawasan Segara Anakan, dan Ki Jagaresmi untuk menjaga keamanan wilayah barat dengan lokasi pertahanan di muara Sungai Citandui, di perbatasan Jawa Barat (Sumber: Soedarto, Buku Sejarah Cilacap, 1975).

Sementara versi lain menyebutkan bahwa Gua Masigit Sela pernah digunakan oleh seorang pengikut Pangeran Diponegoro bernama Ki Jaya Mustapa untuk berdoa (istikharah) dengan harapan mendapatkan petunjuk dari Allah. Ketika itu ia menghadapi dua pilihan yang berat yaitu melawan Belanda atau memilih bertahan melanjutkan perjuangan. Dari hasil perenungan itu kemudian dipilihlah keputusan untuk melanjutkan perjuangan, sehingga akhirnya berkobar perang melawan Belanda di Jawa pada tahun 1825 - 1850.

Ada banyak versi lain beredar di tengah masyarakat seputar keberadaan Gua Masigit Sela, namun sepengetahuan penulis, yang jelas bisa dibuktikan di lokasi yaitu berupa prasasti terbuat dari batu marmer dengan tulisan berhuruf Jawa dalam beberapa baris, terpasang di dinding mulut Gua Masigit Sela. Di  atas deretan tulisan Jawa itu tertera logo Paku Buwana X (PB X) yang dipahat secara jelas dengan aksara latin. 

Logo Paku Buwana X yaitu P.B X tertera pada prasasti batu marmer di dinding Gua Masigit Sela. | Dokpri
Logo Paku Buwana X yaitu P.B X tertera pada prasasti batu marmer di dinding Gua Masigit Sela. | Dokpri

Inilah yang menjadi bukti kedekatan hubungan sejarah warga masyarakat setempat dengan pemerintahan Kasunanan Surakarta.

Sayangnya saya tidak bisa mengambil gambar suasana di dalam gua karena tidak ada penerangan di dalam gua, dan saya sendiri lupa tidak membawa lampu senter. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun