Mohon tunggu...
Tri Permadi
Tri Permadi Mohon Tunggu... Human Resources - Penulis puisi gemar fotografi

Kepala rumah tangga, 1 istri, 2 anak, karyawan swasta perusahaan tambang, ahli pemberdayaan masyarakat.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Pagebluk

29 Maret 2020   06:01 Diperbarui: 29 Maret 2020   06:25 124
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

_Puisi Tri Permadi_

Bangsa ini sedang nandang pagebluk.
Menderita cobaan hidup secara sosiologi.
Penyakit yang serupa diderita banyak warga.
Menular sedemikian cepatnya.

Antar sesama umat manusia.
Dan Menular ke berbagai bangsa di bumi ini.
Ada yang parah dan ada yang bisa diatasi.
Korban meninggal pun terjadi.

Begitulah sejarah kemanusiaan bercerita.
Saat ini diberi ujian mewabahnya penyakit.
Karena virus yang membuat sakit penderita.
Ujian berat bagaimana manusia bisa mengatasinya.

Hitungan jam berita diwartakan.
Kehebohan bahkan mengarah kepanikan.
Punggawa negara berupaya meredakan.
Dan sekaligus menolong korban agar bisa disembuhkan.

Hari berganti, pasienpun bertambah.
Bahkan sebagian ada yang meninggal.
Karena virus yang paling terkenal saat ini.
Antara ragu khawatir, atau percaya bisa dikendalikan nya. 

Waktu terus berjalan.
Masing-masing punya sikap berbeda.
Khawatir berlebihan agak lebae.
Super cuek, emang gue pikirin. 

Bahkan ada yang berdalil.
Atas nama keyakinan agama yang diimaninya.
Ada yang pingin dibuka informasi apa adanya.
Ada yang berjuang tetap bijaksana. 

Rahasia pasien dihormati.
Data pasien tidak diumbar tanpa batas.
Apapun sikap dan pendapat masing-masing.
Nyatalah, bahwa saat ini terjadi pagebluk. 

Kedukaan secara sosiologi.
Dialami berbagai bangsa diseluruh dunia.
Bumi ini memang memiliki alur cerita sendiri.
Marilah sama-sama saling belajar bijaksana. 

Sikapi pagebluk ini tanpa membuat kegaduhan.
Saling membantu tolong menolong diperlukan.
Rasa kemanusiaan perlu dikedepankan.
Bantu negara adalah kewajiban warga. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun