Mohon tunggu...
Tri Mulyati
Tri Mulyati Mohon Tunggu... Guru - senang berpikir dan menulis

tak pernah berhenti berpikir. Memiliki lansekap imajinasi yang kaya. Senang mengamati kehidupan. Introvert yang kadang berpura-pura menjadi ekstrovert...

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Gejolak Kemelut Hati

14 Juli 2022   11:35 Diperbarui: 14 Juli 2022   11:37 151
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Menyelami apa yg ada di hati dan pikir, sungguh bagai masuk ke kedalaman laut yg dalam.

Penuh dengan tekanan antara damai, ketenangan, dan beban yg begitu besar. Tak ada yg mampu mengerti dan merasakan selain diri sendiri, apalah orang lain, keluarga, atau teman hidup sekalipun. Hanya diri..dan DIA.
Beribu bahasa, jerit dan permohonan, hanya tertuju padaNya..tak ada yg dapat dipanggil, tak ada yg dapat diminta.

Oh diri, andai saja rimbunnya pohonan kecil di depan rumah ini mampu menjadikanku sekecil semut, maka aq akan segera berdiam dibawahnya. Bersandar merasakan kesunyian dan semilir angin mendamaikan,,membawa sebuah buku cerita yg menginspirasi, dan cemilan yg dapat dinikmati.

Oh Allah, andaikan semua makhlukMu ini selalu menjadi petunjuk dalam langkahku, tiadalah hati gundah gelisah. Menerka dan menakutkan segala yg blm ada. Rasanya hidup nyata pun sudah tiada. Hidup maya selalu mengelana. Padahal ini hanyalah dunia.

Oh Allah, dangkalnya hati dan pikir ini sungguh tak dapat dimengerti. Mampu mengelabui diri. Seakan dunia sulit untuk dipijak. Melayang layang tanpa arah.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun