Mohon tunggu...
Tri MS
Tri MS Mohon Tunggu... Apoteker - mantan PNS

Orang biasa yang selalu ingin belajar dan berbagi....

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Artikel Utama

Mari Menyajikan Data dengan Peta

24 Juli 2017   06:16 Diperbarui: 25 Juli 2017   08:01 4580
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Menyajikan data dengan menggunakan peta. Dokumentasi pribadi.

Menyajikan data dengan grafik via aplikasi Excel? Itu mah mudah, tinggal beberapa klik, selesai. Bagaimana jika data tersebut mempunyai sebaran di banyak lokasi/wilayah, dan ingin divisualisasikan agak sedikit interaktif, daripada sekedar pie chart atau bar chart?

Jawabanya adalah menggambarkan data via GIS. (Catatan : mau yang lebih interaktif lagi, bukan via GIS, tapi via Statplanet, menggabungkan peta GIS dan bar chart secara flash)

Apa itu GIS? Nah, konon agar penyajian data yang kompleks yang terkait dengan wilayah geografis bisa ditafsirkan dengan mudah, sudah lama dikenalkan GIS (Geographical Information System) atau diindonesiakan menjadi SIG (Sistem Informasi Geografis).

Data yang ada divisualisasikan dalam peta tematik dengan gradasi sesuai besar kecilnya angka. Bagi pejabat, visualisasi ini tentunya memudahkan untuk membaca data yang awalnya kompleks jadi mudah untuk dipahami dalam sekali pandang serta memudahkan memberikan arahan dan kebijakan. Tidak njlimet, sekali pandang ngerti.....

Dengan GIS, maka dapat dibuat beberapa peta tematik sesuai dengan kebutuhan, misalnya peta distribusi penduduk, peta kerawanan gizi, peta kemiskinan, peta penyebaran penyakit, peta dukungan politik, peta daerah pertanian, peta angka partisipasi sekolahdan lain-lain.

Beberapa software seperti ArcGIS sangat membantu pembuatan peta tematik ini. Selain ArcGIS, aplikasi yang khusus mengelola peta, juga bisa digunakan untuk mengelola peta, terutama yang lebih simpel, misalnya Macromedia Freehand atau Adobe Ilustrator.

Beberapa peta tematik yang ditampilkan di bawah ini dibuat dengan Macromedia Freehand 11, serta sebagian dengan Adobe Ilustrator versi 12. Jika datanya kompleks, maka diolah di Excel dulu, guna membuat range persebaran, dan gradasi warna yang diinginkan. Yang lumayan sulit adalah mencari atau membuat peta dasarnya, yaitu peta jenis vektor (file *.shp) yang tentunya tidak sembarangan.

Peta dasar tentang Rejang Lebong di sini di-download dari data peta Bakosurtanal, meski ternyata ada beberapa versi. Sebagian peta tematik berbasis peta Rejang Lebong yang lama, sebagian berbasis peta Rejang Lebong yang baru.

Ke depan, semoga ada instansi (misalnya Bappeda atau BPN) yang bisa merilis peta resmi Rejang Lebong dalam format vektor (format *shp atau *ai) untuk didistribusikan ke instansi/SKPD yang memerlukannya, sehingga ada keseragaman basis peta.

Mohon maaf, ini sekedar contoh tampilan, karena beberapa peta sudah usang datanya serta berbasis peta Rejang Lebong lama, namun esensinya bahwa memvisualkan data dengan peta membuat gambaran persoalan menjadi jelas situasinya serta untuk memudahkan bos dalam mengambil kebijakan terkait secara cepat dan tepat, juga untuk keperluan presentasi dan display data terkait profil permasalahan kewilayahan.

Berikut beberapa contoh peta tematik yang terkait dengan kondisi masalah kesehatan di puskesmas kabupaten Rejang Lebong, yang coba divisualisasikan dengan peta tematik kesehatan.

Peta Distribusi PNS Puskesmas dan Kepadatan Penduduk di Puskesmas. Dokumentasi pribadi
Peta Distribusi PNS Puskesmas dan Kepadatan Penduduk di Puskesmas. Dokumentasi pribadi
Peta Realisasi PAD Puskesmas. Dokumentasi pribadi
Peta Realisasi PAD Puskesmas. Dokumentasi pribadi
Peta Persalinan Dilayani oleh Tenaga kesehatan. Dokumentasi pribadi
Peta Persalinan Dilayani oleh Tenaga kesehatan. Dokumentasi pribadi
Peta Distribusi Air Perpipaan. Dokumentasi pribadi
Peta Distribusi Air Perpipaan. Dokumentasi pribadi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun