Mohon tunggu...
Tri MS
Tri MS Mohon Tunggu... Apoteker - mantan PNS

Orang biasa yang selalu ingin belajar dan berbagi....

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Menyoal Peringkat IPM dan IPKM Kabupaten Rejang Lebong

7 Oktober 2011   18:43 Diperbarui: 26 Juni 2015   01:13 700
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Salah satu ukuran yang sering digunakan untuk membandingkan keberhasilan pembangunan sumber daya manusia antar negara adalah Human Development Index (HDI) atau Indeks Pembangunan Manusia (IPM). Indeks tersebut merupakan indikator komposit yang terdiri dari: indikator kesehatan (Umur Harapan Hidup atau UHH), pendidikan (angka melek huruf dan sekolah) serta ekonomi (pengeluaran riil per kapita). Peringkat IPM Indonesia ada di rangking 111 dari 182 negara, dengan skor 0.734 (tahun 2007), berada pada kelompok menengah negara berkembang. Daftar lengkap  IPM atau HDI tahun 2007 bisa lihat di sini. Dengan mengadopsi penghitungan HDI, Indonesia juga menghitung Indeks Pembangunan Manusia (IPM) untuk propinsi dan kabupaten/kota. IPM kini sudah dipakai sebagai acuan untuk menilai keberhasilan pembangunan di level propinsi atau kabupaten/kota. Oleh karena itu prioritas pembangunan selalu diarahkan pada upaya peningkatan IPM di wilayahnya terutama pada 3 pilar : pendidikan, kesehatan dan ekonomi.

IPM Kabupaten Rejang Lebong

Untuk angka IPM propinsi Bengkulu skornya 72,55 berada pada peringkat 12 dari 34 propinsi. Selengkapnya IPM per propinsi yang dihitung BPS bisa dibaca web BPS. Sementara itu, berapakah IPM kabupaten Rejang Lebong? Dari data yang diambil dari website www.kpdt.bps.go.id skor IPM Rejang Lebong  70,46 dan di Propinsi Bengkulu berada di peringkat ke 3 setelah kota Bengkulu dan kabupaten Bengkulu Selatan atau secara nasional berada di peringkat  246 dari 440 kota (kota Bengkulu ada di peringkat 17). Tabel lengkapnya bisa dilihat di sini. Dari keadaan ini, Rejang Lebong masih harus meningkatkan  pembiayaan  dan pembenahan untuk 3 pilar yang sangat berhubungan dengan IPM, yaitu peningkatan akses pendidikan dan kesehatan dan membuat program yang berdampak langsung pada peningkatan ekonomi masyarakat dan perluasan kesempatan kerja. Bagi bidang kesehatan, meningkatkan IPM berarti harus meningkatkan UHH (Umur Harapan Hidup) atau istilah lainnya Life Expectacy (LE).

IPKM Kabupaten Rejang Lebong.

Guna melihat kemajuan daerah dalam bidang kesehatan, para ahli kesehatan merumuskan adanya Indeks Pembangunan Kesehatan Masyarakat (IPKM) yaitu suatu indeks komposit terdiri dari 24 indikator kesehatan utama yang mempunyai hubungan sangat erat dengan indikator Umur Harapan Hidup (UHH) yang  dihitung dalam IPM. IPKM  dihitung dan dikumpulkan dari 3 survei berbasis komunitas yaitu Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas), Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) dan Survei Potensi Desa (Podes).

24 indikator IPKM yang mempengaruhi UHH tersebut adalah : prevalensi balita gizi buruk dan kurang, prevalensi balita sangat pendek dan pendek, prevalensi balita sangat kurus dan kurus, prevalensi balita gemuk, prevalensi diare, prevalensi pnemonia, prevalensi hipertensi, prevalensi gangguan mental, prevalensi asma, prevalensi penyakit gigi dan mulut, prevalensi disabilitas, prevalensi cedera, prevalensi penyakit sendi, prevalensi ISPA, proporsi perilaku cuci tangan, proporsi merokok tiap hari, akses air bersih, akses sanitasi, cakupan persalinan oleh nakes, cakupan pemeriksaan neonatal-1, cakupan imunisasi lengkap, cakupan penimbangan balita, ratio Dokter/Puskesmas, dan ratio bidan/desa.

Meskipun kab RL aktif menyelenggarakan baksos kesehatan serta mendapat predikat kabupaten sehat tahun 2007 dan 2009 (penghargaan Swasti Saba Padapa dan Wiwerda dari Menteri Kesehatan), namun  ternyata kabupaten Rejang Lebong  skor IPKM-nya 0,5032  dan berada di peringkat 228 dari 440 kabupaten atau peringkat 3 untuk Propinsi Bengkulu setelah kota Bengkulu (peringkat 46) dan kabupaten Muko-muko (peringkat 183). Namun juga perlu diketahui,  jika IPKM dihitung dengan 24 variabel, predikat kabupaten sehat  ada 260 variabel dan melibatkan 9 lintas sektor.

Hasil IPKM terendah atau tingkat kesehatannya buruk adalah daerah Pegunungan Bintang, Papua (0,247059) dan tertinggi adalah Kota Magelang, Jateng (0,708959). Berdasar perhitungan rata-rata nilai, diperoleh batas normal IPKM yaitu 0,415987 dan daerah di bawah angka ini dikategorikan sebagai daerah bermasalah kesehatan berat/khusus (kab Lebong termasuk daerah ini).

Tabel Peringkat IPKM untuk Propinsi Bengkulu Tahun 2010 (Sumber : Balitbangkes)

Peringkat
Kota/Kab
IPKM

46
Kota Bengkulu

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun