Mohon tunggu...
Tri Markomah
Tri Markomah Mohon Tunggu... Sales - CV CHARLIE SPS

Saya berusia 23 tahun bekerja di salah satu perusahaan swasta di Jakarta Barat Bidang Supply Screen Printing. Selain kegiatan bekerja saya juga kuliah di salah satu Universitas di Jakarta Selatan

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Tangisan Pedagang Gorengan, Harga Bahan Baku Naik Menjelang Natal dan Tahun Baru

9 Februari 2023   05:47 Diperbarui: 9 Februari 2023   05:52 126
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

JAKARTA -- Pedagang gorengan di Jakarta mengantisipasi kerugian akibat bahan baku naik,beberapa pedagang memilih untuk memperkecil ukuran dagangan yang mereka jual daripada harus menaikan harga dagangan. ( Senin, 19 Desember 2022)

Hal ini dikarenakan harga bahan baku untuk membuat gorengan harga naik melambung tinggi, tidak hanya minyak gorengan harga tepung dan telur sebagai bahan utama gorengan juga mengikuti kenaikan harga. Kenaikan harga bahan pokok ini terjadi memasuki minggu kedua  Bulan November 2022 menjelang Hari Natal dan Tahun Baru.

Yang paling dirasakan oleh pedangan kenaikan Minyak gorengan sebagai bahan pokok dalam membuat gorengan,meskipun pemerintah sudah memberikan program subsidi minyak goreng curah dengan harga Rp.14.000/ liter namun mulai langka dipasaran sehinga memaksa pedangan membeli minyak kemasan dengan harga yang melambung tinggi.

"Ada kenaikan, kenaikan ini sekitar Rp.3000 -- Rp 5.000 tergantung dengan bahan yang akan di beli , yang paling mahal harga minyak yang awal nya Rp. 28.000 menjadi Rp.32.000/ lter " Ujar Rico di salah salah satu pedagang gorengan di Pasar Jaya Gondangdia saat di temui reporter Beritakita,com

Rico menjelaskan tetap mempertahankan harga gorengan Rp 1.000 per bijinya, hal ini di lakukan supaya pelanggannya tidak kabur, Rico juga sering mendapat pertanyaan dari pelangan nya untuk ukuran dagangan yang ia jual.

Akibat dari memperkecil ukuran gorengan ini juga berpengaruh terhadap jumlah pembeli dalam sehari, pengecilan ukuran ini di akui oleh salah satu pembeli gorengan bernama Salwa.

"Iya ukurannya sekarang kecil saya yang biasa beli Rp 5.000 untuk sarapan saja sekarang harus beli Rp 8.000 karena memang ukurannya sangat kecil jadi enggak kenyak kalau buat sarapan," Ujar Salwa

Selain Rico masih banyak pedangan gorengan dan pedangan lainnya yang terdampak kenaikan harga Bahan Pokok menjelan Natal dan Tahun Baru . Pedagang berharap pemerintah dapat menstabilkan harga bahan pokok seperti sedia kala menjelang Nataru supaya menjaga kestabilan daya beli di masyarakat karena hal ini banyak menyiksa masyarakat Indonesia.

Rico juga menyampaikan akibat dari kenaikan bahan baku membuat keuntungan dari hasil jualan cukup berkurang, " Ruginya tidak tapi tapi untuk modal besok juga menipis, Apalagi kalau musim penghujan sepi pembeli biasanya sehari bisa dapet Rp. 200.000 untung bersih kalau hujan paling Rp.100.000 itu juga sudah alhamdulillah "

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun