Menjadi seseorang yang memiliki pendukung loyal merupakan impian bagi setiap orang dimana pun itu di posisi ataupun bidang pekerjaan apa pun yang sedang iya jalankan, bagi orang tersebut pendukung merupakan nafas keduanya karena loyalitas seorang pendukung dapat membuat dirinya memiliki semangat dan antusias dalam menjalankan pekerjaannya, ketika semua orang jauh dan meninggalkan dirinya seorang pendukung juga bisa menjadi keluarga keduanya yang secara sukarela dan bersemangat mendukungnya.
Sama halnya seorang dahlanis sebutan untuk pendukung setia dari seorang dahlan iskan, bagi seseorang yang gabung menjadi dahlanis “dahlanis itu merupakan panggilan, dahlanis itu perubahan, dahlanis itu bagian kekeluargaan,” mereka tidak terbentuk begitu saja, mereka adalah akumulasi emosi setiap orang di negeri ini yang tergerak hatinya untuk mendukung seorang dahlan iskan, yang mereka yakini sangat mampu menjadikan perubahan yang sangat signifikan bagi bangsa ini, asal mereka juga beraneka ragam ada mahasiswa, pelajar sekolah, karyawan swasta, wiraswasta maupun bidang lainnya yang berkumpul dan satu semangat Demi Indonesia.
Terkadang menjadi seorang pendukung sama seperti yang lainnya memiliki susah dan senang ataupun suka duka. Apalagi yang akhir-akhir ini menimpa dan dialami seorang dahlan iskan, pasti membuat kesetiaan mereka terhadap dahlan iskan sangat di uji. Karena ketika harapan dan ekspektasi beberapa dahlanis ternyata tidak sesuai dengan fakta lapangan berdampak muncul kekecewaan dan frustasi. Tapi hanya mereka yang mampu mengolah emosinya lah yang mampu menjadi seorang dahlanis sejati, seorang dahlanis bukan kelompok yang lahir musiman mereka sudah lama terbentuk, bukan seperti pendukung lain yang lahir karena ada event ataupun acara besar, dahlanis adalah akumulasi kekaguman atas etos kerja dahlan iskan, bagi setiap dahlanis etos kerja dari seorang dahlan iskan lah yang saat ini sangat pantas memimpin negeri ini, pekerja keras, visioner, sederhana, inspiratif, serta yang paling penting yakni berani mendobrak kebekuan, pemimpin seperti inilah yang sangat dibutuhkan dari kurangnya pemimpin berkualitas yang ada. Ibarat lagu iwan fals kita butuh manusia ½ dewa pemimpin yang mampu menegakkan hukum setegak-tegaknya tegas tak pandang bulu serta cepat dalam memutuskan dan menyelesaikan masalah.
Bagi teman-teman dahlanis Jika pun abah tidak terpilih menjadi presiden bukan kiamat bagi kita ataupun Indonesia, masih banyak pengabdian lain bagi beliau ataupun bangsa ini yang memang masih membutuhkan keringat dan pemikiran beliau, karena apa pun yang terjadi hari ini atau esok hanya tuhan yang tahu itu sudah merupakan garisnya, seperti ungkapan Dahlan iskan saya siap jadi presiden, saya siap jadi wakil presiden, dan saya siap tidak jadi apa-apa, mungkin inilah yang saat ini juga harus melekat dan tertanam dalam diri setiap dahlanis, kita harus bisa menerima kegagalan dan kita juga harus siap menerima tanggung jawab jika pun nantinya Dahlan iskan benar-benar menjadi presiden, itu bukan kemenangan kita tapi ini amanat dan tanggung jawab besar, dan mungkin doa masyarakat Indonesia yang ingin bangsanya maju.
“Karena siapa pun yang terpilih adalah doa rakyat indonesia dan yang pasti restu dari sang pencipta”.
Salam
Demi Indonesia
kerja..kerja..kerja..
