Wah.... enak kalau sudah punya jabatan fungsional dalam suatu kerangka kerja dimana jabatan sebagai Manager Divisi/Manager Operasional dalam kesehariannya ada yang namanya sekretaris, begitu kalau akan berhubungan atau sekedar bertemu dengan Boss harus melalui sekretaris ini dan gambaran didalam pikiran orang awam adalah sosok yang cantik, tinggi dan pintar.
Bertemu tatap muka atau bertelepon dengan sekretaris untuk perihal keberadaan Boss, ada dan tiadanya serta bisa lolos ketemu Boss tergantung sekretaris. Lebih banyak tidak ketemunya ( TKP = Timing Kurang Pas) bisik sekretaris yang jujur membisikan pelan pelan karena Boss sedang ketiban sial mendapat penilaian kinerjanya yang anjlok angkanya banyak merahnya.
"Wah susah amat kalau ketemu si Boss, padahal sudah ditelpon oke oke silahkan datang ke kantor ....eh pas didatangin kantornya! ....itu mbak sekretaris bilang Boss lagi meeting, balik lagi meeting, balik lagi meeting...kapan selesainya? Padahal pak satpam bilang tamu tamunya Boss keluar masuk....percis dibuku tamu.
Dibuku tamu dari jam 10pagi sampai jam 12 sudah 5 tamu keluar masuk ya ....? Kenapa aku ini teman sebangku sekampung setanah air ditolak melulu ya? Kenapa bapak bapak tadi bisa keluar masuk? Jangan jangan ulah sekretaris yang overacting karena aku tidak pakai safari seperti kebanyakan tamu tamunya si Boss? Jadi aku cukup dilayani selevel satpam saja?
Wah ini sudah masuk ranah contempt of guest, sudah janjian dengan Boss sendiri tapi selalu mental di sekretaris....sungguh terlalu. Apa penampilanku yang lusuh dan membawa map kumal dan membuat otomatis naluri sekretaris bahwasannya tukang membuat proposal sumbangan panitia lomba 17 Agustus, dll.