Mohon tunggu...
TRI HANDOYO
TRI HANDOYO Mohon Tunggu... Novelis - Novelis

Penulis esai, puisi, cerpen dan novel

Selanjutnya

Tutup

Cerbung Pilihan

Ikrar Sang Pendekar (28): Pertemuan Yang Diidamkan

19 Juli 2024   05:49 Diperbarui: 23 Agustus 2024   09:11 554
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumen Tri Handoyo

Oleh: Tri Handoyo

Dari seberang warung, Japa mengamati sosok kakek tua yang sangat mirip dengan orang yang selama ini ia cari. "Maaf, Ning!" Ia bertanya kepada pelayan yang sedang mengantar pesanannya, "Siapa nama kakek di pelataran langgar itu?"

"Oh itu, orang-orang biasa memanggilnya Mbah Kucing, Tuan!"

"Apakah dia orang asli sini?"

"Saya tidak begitu tahu pasti, tapi dia sudah cukup lama di sini!"

"Apakah dia sering berpergian?"

"Saya tidak tahu. Memang jarang ada yang mempedulikannya, sehingga tidak ada yang tahu pasti apa kesibukannya selain mengurusi langgar! Apa Tuan mengenalnya?"

"Iya, sepertinya saya sangat mengenalnya!"

Di pelataran langgar, Mbah Kucing menggunakan ranting kering panjang untuk memunguti daun-daun mangga yang berguguran di halaman. Satu per satu daun-daun itu ditusuk dengan ranting hingga terkumpul, dan pelataran yang baru diguyur hujan itu kembali tampak bersih.

"Kasihan orang tua itu!" kata seorang yang berpakaian ulama kepada kedua muridnya. Ia dari tadi mengamati Mbah Kucing dari jendela warung di seberang langgar.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerbung Selengkapnya
Lihat Cerbung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun