Mohon tunggu...
TRI HANDITO
TRI HANDITO Mohon Tunggu... Guru - Kawulaning Gusti yang Mencoba Untuk Berbagi

Agar hatimu damai, tautkankanlah hatimu kepada Tuhanmu dengan rendah hati.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Guru: Sang Pamomong dalam Laku Tut Wuri Handayani (Refleksi Peringatan Hari Guru 2021)

25 November 2021   06:26 Diperbarui: 25 November 2021   07:09 871
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Meneroka Makna Guru: Setiap Orang adalah Guru dan Setiap Pengalaman Bisa Menjadi Guru 

Banyak makna yang dilekatkan pada sosok guru. Dalam bahasa Jawa, guru diartikan sebagai sosok yang bisa digugu dan ditiru (sosok yang menjadi panutan dan teladan). Dalam konteks ini, guru adalah sosok role model yang menjadi teladan positif bagi orang-orang yang ada di sekelilingnya. 

Dari beberapa literatur juga bisa dijumpai bahwa kata guru berasal dari dua suku kata dalam bahasa Sansekerta, yaitu Gu yang berarti kegelapan dan Ru yang berarti cahaya. Dalam pengertian ini guru dimaknai sebagai bintang penuntun dari kegelapan menuju pencerahan. Sosok guru adalah sosok yang dengan kebijakan, kebajikan, dan kemampuannya mengentaskan seseorang dari gelapnya pengetahuan.

Guru juga disematkan pada pemaknaan terhadap pesan moral dari sebuah pengalaman. Kata orang-orang bijak, pengalaman adalah guru yang terbaik. Pengalaman dan pemaknaan terhadap sebuah pengalaman ternyata memiliki peran penting dalam pembentukan kualitas hidup kita. Berbagai pengalaman yang kita alami akan mampu mengasah intuisi kita. Intuisi adalah puncak dari berbagai pengalaman (peak experiences). 

Kata Nietzsche, intuisi adalah bentuk kecerdasan yang tertinggi. Pengalaman hidup setidaknya akan menunjukkan dua hal. Pertama, berbagai pengalaman yang kita temui seolah menjadi sertifikat yang menunjukkan kuantitas jam terbang perjalanan kehidupan kita. Kedua, pemaknaan terhadap pesan moral di balik pengalaman itu akan menunjukkan kualitas perjalanan hidup kita.

Yang pasti menjadi harapan kita semua adalah dengan menempuh berbagai pengalaman dan mampu memaknai pengalaman tersebut dengan baik, maka akan semakin terasah pula intuisi yang kita miliki sekaligus menjadikan kita semakin dewasa dan bijak dalam menyikapi berbagai persoalan hidup yang kita temui.

Pemaparan singkat tentang pemaknaan mengenai guru di atas menghantarkan kita pada simpulan bahwa setiap orang adalah guru serta semua peristiwa juga bisa menjadi guru bagi kita. 

Setiap orang adalah guru manakala ia menjadi sosok teladan untuk digugu dan ditiru. Setiap orang adalah guru ketika ia sebagai bintang penuntun menuju pencerahan. Setiap peristiwa juga bisa menjadi guru manakala menjadi pengalaman yang akan terus mempertajam intuisi kita.

Guru:  Profesi dengan Kompetensi yang Mumpuni

Definisi mengenai guru yang lebih operasional bisa kita cermati dalam Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen. Undang-Undang ini memuat serangkaian “kriteria” seorang guru, yaitu sebagai berikut.

  • Guru adalah penyebutan bagi pendidik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah. Pada jalur pendidikan tinggi  terdapat dosen dan guru besar (profesor).
  • Guru melaksanakan serangkaian tugas akademis-evaluatif, yaitu  mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik.
  • Guru adalah pendidik profesional. Dalam Undang-Undang tersebut yang dimaksud profesional adalah pekerjaan dan menjadi sumber penghasilan.
  • Pekerjaan profesional guru memerlukan keahlian, kemahiran, atau kecakapan yang memenuhi standar mutu atau norma tertentu serta memerlukan pendidikan profesi.

Coba kita cermati pemaknaan dan definisi operasional mengenai guru di atas. Ternyata telah terjadi peluruhan makna dari setiap orang dan peristiwa adalah guru, menjadi guru dalam arti sebagai sebuah profesi yang menuntut adanya profesionalitas. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun