Gangguan dilirium pada tubuh sosilis yang mengakibatkan kebingungan parah, berkurangnya kesadran terhadap lingkungan sekitar, perubahan fungsi otak, kesulitan berfikir jernih, gelisah, linglung, lesu dan gangguan konsentrasi. hanya mungkin disembuhkan bila para sosialis mampu menjaga nafas panjang wacana agar tidak tertutup pragmatisme, menyediakan nutrisi aktivisme dengan mendekati pusat-pusat penderitaan, soliditas dan solidaritas antar sosialis untuk keluar dari gangguan gen egois dan setelahnya tiba pada gen altruis, menghindari hegemoni oligarkis, menerapkan kebiasaan sehat dengan memperbanyak refleksi, menciptakan suasana yang tenang dan stabil dalam organisme organisasional, dan menghindari pesimisme distopis menyoal sosialisme dengan memastikan bahwa keterbebasan masyarakat dari injakan sepatu oligarkis hanya mungkin ditempuh melalui jalan sosialisme.
Dalam kondisi lemahnya gerakan politik kepartaian di Indonesia yang memperjuangkan agenda politik kerakyatan, demokrasi diakuisisi oleh demagogi oligarkis partai-partai. Maka, kekuatan sosialisme harus memenangkan proposal kerakyatan melalui serangkaian agenda politik progresif yang terlegitimasi.
Seperti populisme Hugo Chavez di Venezuela, kalangan gerakan akar rumput progresif dari mahasiswa, buruh, petani. Perempuan, mereka yang tersisih dan terpinggirkan karena rasisme serta rakyat miskin kota harus bersatu menyingkirkan kekuatan oligarki yang menyelundup masuk dalam struktur krusial negara. Dengan kata lain, Membangun partisipasi aktif politik-ekonomi alternatif yang otonom sebagai budaya tanding atas kekuasaan oligarkis.
Pada dasarnya, para sosialis kehilangan ultim rumusan rovolusioner. Pada intinya, para sosialis mengalami dilirium temprorer. Pada akhirnya, politik oligarkis kekuasaan memenangkan pertandingan.