Apabila anak mendekati objek yang menarik perhatiannya, maka orangtua dapat menjelaskan bagian-bagian dan memberi kesempatan jika anak ingin menyentuh objek.
Dari proses tersebut, anak melatih semua periode sensitif seperti berjalan, memperhatikan detail, menyentuh objek, bahasa, dan mengeksplorasi sekitar. Kesempatan mengeksplorasi dan menyelidiki lingkungan secara bebas membuat anak merasa senang dan tenang.
Dampak Screen TimeÂ
Kemajuan media digital memberikan manfaat dan kemudahan mengakses informasi. Bahkan, media digital dapat menjadi salah satu sumber belajar.
Namun demikian, orangtua perlu mempertimbangkan efek positif dan negatif pada perkembangan anak. Efek positif media digital adalah mendukung proses pembelajaran (mengerjakan tugas, mengeksplorasi pengetahuan, visualisasi materi). Contoh: sekolah menggunakan blog sebagai media alternatif pembelajaran untuk mengembangkan kemampuan menulis siswa.Â
Konten media yang berkualitas dan sesuai dengan usia  memberikan dampak bagi anak. Program pendidikan di televisi atau video dapat meningkatkan keterampilan mengenal huruf, nama benda, kosa kata, angka, pengetahuan sains, dan sejarah. Film atau permainan video yang mengandung perilaku prososial (membantu, mendukung orang lain) juga dapat meningkatkan perilaku anak terhadap orang di sekitar.
Selain itu, program TV yang interaktif juga bermanfaat bagi anak, seperti karakter yang berbicara langsung dan memberi kesempatan anak merespons. Walau demikian, pendampingan dan diskusi orangtua mengenai acara TV atau film sangat dibutuhkan karena berpengaruh pada perkembangan kemampuan berpikir dan pemaknaan anak dari apa yang dilihat (Brooks, 2011).
Bagi remaja, penggunaan media sosial dapat mempunyai efek yang positif. Partisipasi melalui media sosial membantu mereka menjalin relasi pertemanan dengan orang lain dari latar belakang yang beraneka ragam, menjadi kreatif, bertukar ide, dan mengembangkan keterampilan interpersonal termasuk empati (Montanari, 2016). Â Â Â Â
Terdapat beberapa hasil penelitian mengenai dampak screen time yang berlebihan. Pada anak usia di bawah 6 tahun berisiko rendahnya kekuatan fisik dan keterampilan motorik, terlambat bicara, kosa kata tidak sesuai usia, dan kurang siap mengikuti pendidikan formal. Selain itu, screen time juga terkait dengan masalah akademik di sekolah.
Pada remaja yang bermain game komputer atau video game lebih dari 3 jam per hari terdapat kemungkinan keluhan sakit kepala dan punggung (Montanari, 2016). Selain itu, masih banyak hasil penelitian yang berdampak negatif pada perkembangan anak.
Permasalahan yang saya temui terkait screen time yang berlebihan adalah adanya anak-anak yang mengalami keterlambatan bicara, karena anak kurang kesempatan melatih kemampuan berbicara, berkomunikasi, dan terjadi kesenjangan antara bahasa yang diserap anak dari media layar dengan bahasa komunikasi sehari-hari.