Mohon tunggu...
Tri BudiYanuarto
Tri BudiYanuarto Mohon Tunggu... Wiraswasta - Mahasiswa

Berjuang dengan pena

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Keterkaitan Pola Asuh dengan Fase-fase Perkembangan Psikologi Anak

22 Oktober 2019   11:19 Diperbarui: 22 Oktober 2019   11:45 249
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Pertama, penguasaan badan, aspek ini meliputi kemampuan menggunakan organ gerak seperti tangan dan kaki, serta melakukan tindakan-tindakan ringan seperti menarik pakaian atau selimut, memutar kepala, dan mengamati alat permainan yang dipegang.

Kedua, pergaulannya dengan benda-benda, hal ini berkaitan dengan kemampuan mengamati dan menggunakan benda-benda yang ada di sekitarnya seperti memandang ke jendela atau pintu, memindahkan alat mainan, dan memalingkan kepala ke arah lonceng yang berbunyi.

Ketiga, pergaulannya dengan manusia, hal ini berkaitan dengan kemampuan bersosial dengan orang-orang terdekat seperti mengikuti orang yang sedang berjalan, memanggil ayah dan ibu, serta mulai berekspresi melalui raut wajah. Pada masa ini orang tua lebih berperan dalam mengarahkan anak agar kemajuan-kemajuan yang terjadi dapat berjalan sebagai mana mestinya.

C. Masa Estetis
Masa estetis dianggap sebagai masa berkembangnya rasa keindahan akibat pemaknaan kata estetis yang berarti keindahan. Namun kata estetis yang dipakai pada masa ini memiliki arti bahwa perkembangan anak yang terjadi didominasi oleh perkembangan fungsi panca indera dan penggunaannya. Pada masa inilah akan muncul gejala kenakalan yang umumnya terjadi pada anak usia 3 sampai 5 tahun.

Bagi sebagian besar orang tua, masa ini adalah masa yang peling melelahkan dalam proses pengasuhan anak. Anak mulai bertindak sesuai pemikirannya sendiri, mulai membantah orang tua, dan mudah mengalami perubahan emosi. Orang tua harus memberikan tuntunan dan arahan agar anak yang sedang mengalami puncak keaktifan dapat dikendalikan dengan baik, sebab segala sesuatu yang terjadi pada masa ini akan berpengaruh besar terhadap karakter anak yang akan terbentuk. Kehati-hatian dalam menentukan metode pengasuhan mutlak diperlukan dengan didasarkan pada pemahaman kondisi psikologi anak. Dalam menghadapi anak yang sedang ada di masa ini lebih baik menggunakan jalan tengah, yang artinya bukan sikap yang ekstrem , baik ekstrem menekan atau ekstrem memanjakan.

D. Masa intelektual, masa keserasian sekolan
Setelah anak melewati masa estetis, proses sosialisasinya telah berlangsung dengan lebih efektif sehingga anak dianggap telah matang untuk memasuki jenjang sekolah dasar. Umur kematangan anak ini beraifat relatif dimana tidak semua anak memiliki kesamaan, namun pada umur 6 sampai 7 tahun biasanya anak sudah mengalami kematangan. Pada masa ini anak lebih mudah dididik daripada masa sebelumnya. Sebagi kelanjutan dari masa estetis, karakter anak yang terbentuk pada masa itu akan terbawa dan terus berkembang pada masa ini.

Peran orang tua pada masa ini akan dibagi dengan pihak sekolah yang artinya beban asuh orang tua akan berkurang, namun kendali orang tua terhadap anak juga akan berkurang. Akibatnya orang tua akan menyerahkan tanggung jawab sepenuhnya kepada pihak sekolah sehingga orang tua akan mulai kehilangan fungsinya sebagai pengasuh anak. Orang tua hanya akan bertindak sebagai pemantau terhadap segala perkembangan yang terjadi pada anak.

E. Masa remaja

Masa remaja adalah masa transisi dari dunia anak-anak menuju kedewasaan. Karakter umum yang muncul pada masa ini adalah tentang konsep pembentukan jati diri. Menurut Ade Wulandari (2014:42) karakter yang dimiliki remaja antara lain :

1. Remaja memiliki tujuan untuk mencapai kemandirian.

2. Remaja sensitif terhadap perasaan dan perilaku yang mempengaruhinya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun