Mohon tunggu...
Tri Budhi Sastrio
Tri Budhi Sastrio Mohon Tunggu... Administrasi - Scriptores ad Deum glorificamus

SENANTIASA CUMA-CUMA LAKSANA KARUNIA BAPA

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Essi Nomor 446: Jaga Emisi ala Kasidi

5 Oktober 2021   11:02 Diperbarui: 5 Oktober 2021   11:09 301
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Imhttps://wartaniaga.id/

Essi 446 -- Jaga Emisi ala Kasidi
Tri Budhi Sastrio

Lalu semua sepakat bahwa emisi itu harus begini.
Kasidi yang tak suka pada jargon yang seperti ini
Sempat mengerutkan kening, ya kok harus begini.
Indah memang, ideal memang, beri harapan pasti
Tapi bukankah yang namanya pancaran, itu emisi,
Semua pancar langsung atau tidak langsung, jadi
Bagaimana melarang sesuatu yang sudahlah pasti.
Mahluk hidup atau mati, kasat tak kasat, ada emisi
Dipancarkan tanpa henti bahkan jauh setelah mati.
Ini pendapat Kasidi, jika masalahnya hanya emisi,
Tetapi faktanya jauh dari itu, tidak semua dibenci.
Hanya emisi karbon dioksida yang lepas kendali,
Yang harus dihenti karena jika tidak, ini kata ahli,  
Akibat bisa fatal tidak hanya bagi ini planet bumi
Tetapi juga semua isi, manusia di penjuru negeri.

Lalu apa maksud emisi karbon dioksida nirkendali?
Jika jumlah jauh lebihi kapasitas pohon laut bumi,
Lalu ini CO2 membubung makin tinggi dan tinggi,
Bertahta nun jauh di atas sana, dan menghalangi  
Pancaran panas yang dihasilkan seluruh isi bumi,
Panas balik lagi, akibatnya suhu semakin meninggi.
Walau tingginya mungkin cuma derajat kecil sekali
Tapi membuat salju, inilah kata yang rajin meneliti,
Mencair dan menambah volume air di muka bumi.
Jika yang mencair cuma salju di atap halaman asri
Tentu tak masalah, tetapi jika triliunan ton, ya ngeri.
Jika permukaan air laut semakin tinggi dan tinggi.
Lalu kemana semua orang harus pergi mengungsi?

Jadi, emisi boleh ada, tetapi jangan lepas kendali.
Nol bersih emisi itu bukannya tidak ada CO2 lagi,
Banyak tidak apa, asal tak bercokol terlalu tinggi.
Kalau masih di bawah paling kan hasilnya polusi,
Tak bagus memang tapi tak bikin semua ngungsi.
Samudra, rimba, laut serta bumi masih mumpuni
Mengatasi polusi walau kadang, yah repot sekali.
 
Lalu bagaimana sulfurheksaklorida yang kata ahli
Duapuluh tiga ribu kali lebih berbahaya bagi bumi?
Tenang saja, memang ribuan kali bahayanya tapi,
Ini kata ahli kutip Kasidi, jumlahnya sedikit sekali.
Yang paling banyak itu ya CO2, ini yang ditangani.
Kalau bisa tak nambah, nambah pun sedikit sekali,
Bumi serta isi pasti lebih panjang bahagia berseri.

Lalu apa yang harus dilaku oleh anak-anak negeri?
Satu, hutan dan pohon pastikan tetap aman lestari.
Dua, siapkan mulai sekarang ragam sumber energi
Yang tak menghasilkan polusi, air, angin, matahari.
Jangan lagi bakar fosil-fosil dari dalam perut bumi.
Biarkan bumi santai karena anak-anaknya mengerti
Bahwa nguras cadangan dalam rahim bumi pertiwi
Hanya sesaat saja bisa senang dan riang bernyanyi
Berikutnya, bencana lalu petaka sigap menghampiri.

Lalu bagaimana mengganti semua ICE yang saat ini
Terus sibuk berlalu-lalang membakar isi perut bumi?
Hehehe ... itu indahnya ilmu pengetahuan teknologi.
Semua ICE tentu dapat diganti dengan listrik energi
Dan listrik sendiri, sumber melimpah, ada matahari
Ada angin, ada samudra, pokoknya banyak, abadi.

Bisakah mewujud hal yang ternyata sederhana ini?
Tentu bisa karena rakyat itu cukup dibuat mengerti,
Bahkan sedikit mengerti saja, cukup untuk beraksi,
Tak tebang pohon tuk menjaga hutan rimba lestari,
Lalu mengganti semua ICE itu sarana transportasi.
Pasti bisa dan mudah tapi ya itu tadi, ayo petinggi
Negeri segera rumuskan serta jalankan teknologi,
Gunakan tiap tetes dana dari keringat anak negeri,
Guna nyiapkan infrastruktur, bagi nol-bersih emisi.
Jangan lagi ada dusta, tipu-tipu dan jahat korupsi
Karena kadang ini, yang menjadi racun onak duri
Membangun anak negeri, sehat sejahtera bestari.

Jalan memang masih panjang, berliku dan mendaki
Tetapi jika tekad untuk serta mencapai bersih emisi
Sudah membulat dalam dada dan hati, sudah pasti
Tidak sulit dicapai, bila ada dukungan anak negeri,
Dan dukungan anak negeri selalu ada di ini negeri.
Sikat habis semua pencuri, dana melimpah menari
Jaga hutan, bangun sumber energi, lalu sigap ganti  
Segala moda transportasi yang menghasilkan emisi.
Hasilnya? Paling tidak, tak lagi ada label negeri ini,
Sebagai negeri penyumbang petaka bencana ngeri.
Sederhana dan bersahaja, itu yang harus jadi kunci
NZE Net-Zero Emissions itu kerja besar anak bumi
Anak negeri, jika ditopang dipelopori itu dana negeri
Walau lambat tapi sudah pasti bisa dilaku mandiri.
Ayo, anak cucu walau tak mengerti, pasti menanti.

Bahenol sudah pasti, rupawan sigap siap menari
Berseri putih bersih gigi, jerawat tak ada di dahi.
Nol-Bersih Emisi harapan seluruh anak ini negeri
Seperti Andika Energy yang meruwat kegiatan ini
   
Essi nomor 446 -- SDA05102021 -- 087853451949

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun