Mohon tunggu...
Tri Budhi Sastrio
Tri Budhi Sastrio Mohon Tunggu... Administrasi - Scriptores ad Deum glorificamus

SENANTIASA CUMA-CUMA LAKSANA KARUNIA BAPA

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Essi Nomor 232: Kalah Menang Pokoknya Serang

7 Mei 2021   06:27 Diperbarui: 7 Mei 2021   06:27 114
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://fineartamerica.com/featured/alex-morgan-taylan-apukovska.html?product=art-print

Essi 232 -- Kalah Menang Pokoknya Serang
Tri Budhi Sastrio
 
Buah nenas ada banyak di kebun orang,
Daunnya rimbun tetapi buahnya jarang.
Aduh timnas janganlah engkau kepalang
Langsung saja dihajar mungkin menang.

Anak rusa tampang indah menawan
Mengejar induk yang jauh di depan
Malaysia itu memang juara bertahan
Tetapi timnas kan jauh lebih jagoan.

Ganas duri tulang sirip ikan dorang
Pergi ke pasar rencana beli durian
Ayo timnas ... hajar saja ini orang
Biar tak besar kepala dan arogan,

Wajah garang eh rokoknya jarang
Sebentar-sebentar minta bantuan.
Kalah menang ya pokoknya serang
Jangan gentar eh apalagi sungkan.

Kerabat tiba pesta pun dilangsungkan
Gendang tambur bertalu-talu seharian
Martabat harga diri yang dipertaruhkan,
Pantang mundur ayo maju ayo dilawan.

Beli tandon di toko dekat kolam pancing,
Bayar kontan karena tak boleh dihutang.
Dulu indon eh ... sekarang dibilang anjing.
Dasar arogan suka rampas budaya orang

Kalau nasib pada akhirnya beda yang dibilang,
Ya apa mau dikata, kepala dada tetap ke depan.
Kalah bisa di lapangan, tapi jangan peradaban
Pantang dah mengaku seni budaya milik orang.

Sepak bola memang olahraga tumpuan harapan,
Sayang pengurusnya terus saja ribut bersitegang.
Jika kelak ada kesempatan, prestasi bisa digalang,
Yang penting martabat dan harga diri tetap elegan.

Jika umpamanya saja bisa lolos ke babak di depan,
Terus saja tenang berlatih dan persetan kata orang.
Kalah atau menang memang takdir yang bisa bilang
Tetapi berlatih keras dan cerdas tetap saja dominan.    

Negeri ini negeri besar, banyak bakat banyak orang
Tetapi memang sayang, dari dulu sampai sekarang,
Kalau bukannya kalah yah sering amat dihajar orang,
Entah nasib entah kutukan, yang jelas latihan kurang.

Essi nomor 232 -- POZ29112012 -- 087853451949

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun